ZonaInfo.id, Piru – Tingkat vaksinasi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) masih rendah. Dari target 149.000, hanya baru 24.000 orang yang divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SBB, Johanis Tapang mengaku, rendahnya capaian vaksinasi dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat yang termakan berita-berita hoax tentang vaksin.
“Untuk warga Seram Bagian Barat sesuai target yang direncanakan 149.000 orang. Namun yang baru divaksin mencapai 24.000. Kendala yang kita hadapi, masyarakat banyak yang tidak mau divaksin dikarenakan beredar banyak sekali berita hoax,” kata Tapang kepada ZonaInfo.id, Senin (4/10/2021).
Tapang menjelaskan, ada dua jenis vaksin yang digunakan, yaitu Astrazeneca dan Moderna.
“Vaksin yang kita gunakan untuk tahap satu yaitu vaksin Astrazeneca dan untuk tahap dua kita gunakan Moderna. Untuk Moderna ini khusus untuk tenaga kesehatan dan orang–orang usia muda. Saya berharap jangan masyarakat termakan dengan isu–isu yang ada, tetapi sebaiknya masyarakat mau datang di tempat–tempat vaksin,” himbaunya.
Tapang mengatakan, pihaknya menargetkan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok di SBB mencapai 70 persen. Jika kekebalan kelompok sudah tercapai, maka masyarakat bisa bebas beraktivitas, namun tetap menjaga prokes.
“Kalau sudah terjadi herd immunity 70 persen berarti kita tidak perlu takut lagi dengan Covid-19 ini. Kita sudah bebas berjalan,” ujarnya.
Tapang juga mengatakan, dana tenaga kesehatan (nakes) yang melaksanakan tugas penanganan Covid-19 di puskesmas-puskesmas sudah dibayar.
“Satu orang tenaga medis satu juta rupiah dan dibayar per bulan. Dan sesuai perencanaan kita usul ada kurang lebih 500 orang. Untuk tahun 2021 sudah kita usulkan, namun tidak semua puskesmas kita usulkan hanya ada beberapa puskesmas saja yang kita usulkan, karena dananya terbatas. Jadi kalau ada isu-isu tidak benar yang dikembangkan, itu bertujuan untuk merusak reputasi dan nama baik saya. Saya tegaskan sekali lagi bahwa isu-isu soal dana nakes, itu sama sekali tidak benar,” tandasnya. (ZI-14)