ZonaInfo.id, Piru – Selama menjabat Kepala SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat (SBB), Teli Haulussy mengaku selalu memberikan motivasi bagi guru untuk menunjukkan mutu terbaik kepada siswa.
Bagi Haulussy, prestasi yang dicapai siswa-siswi tidak terlepas dari peran guru.
“Jadi saya berusaha untuk memberikan edukasi dan motivasi bagi rekan-rekan guru dan tenaga administrasi yang ada di sekolah ini untuk menunjukkan kualitas atau mutu yang terbaik bagi para peserta didik, mengingat keberhasilan atau prestasi yang dicapai oleh peserta didik tidak bisa dilepaspisahkan dari peran kita selaku seorang guru,” kata Haulussy, kepada ZonaInfo.id, Kamis (30/9/2021) di ruang kerjanya.
Haulussy mengaku, kalau ada guru yang terlambat atau berhalangan hadir, dirinya yang menggantikan untuk mengajar.
“Disaat proses belajar mengajar sudah berlangsung di kelas, ada guru yang terlambat atau berhalangan hadir saya masuk mengisi dan belajar menutupi waktu yang ada,” ujarnya.
Ia juga mengaku, proses belajar tatap muka sudah berlangsung di SMA Negeri 3 SBB dengan tetap mentaati protokol kesehatan.
“Masalah protap Covid-19 tetap dilaksanakan di sekolah kami. Intinya saya berusaha untuk menjaga disiplin dan bisa menjadi teladan dan contoh bagi semua orang yang ada dalam satuan pendidikan ini, mengingat kepala sekolah ini tugas tambahan yang tidak perlu dibangakan, tapi mestinya kita syukuri kepada Tuhan bahwa kita diberi kesempatan untuk melaksanakan tugas negara untuk mencerdaskan anak bangsa di negeri ini,” kata Haulussy.
Haulussy mengatakan, pihaknya membutuhkan jurnalis sebagai mitra untuk melakukan kontrol sosial.
“Jujur saya juga butuh jurnalis sebagai mitra kerja untuk melakukan kontrol sosial sekaligus memberitakan kegiatan-kegiatan di sekolah ini,” ujarnya.
Ia mengaku, jabatan yang diembannya terasa berat. Apalagi sekolah yang dipimpinnya terletak di Kota Piru sebagai pusat pemerintahan Kabupaten SBB.
“Jujur saja tidak pernah berpikir bahwa sekolah kami ini akan dijadikan sebagai tempat penyelengaraan tes PPPK di sekolah kami. Selaku seorang bawahan yang dipercaya harus siap, karena ini program nasional, tidak bisa tolak,” tandasnya.
Selain itu, dari hasil asesmen tim teknis Provinsi Maluku terhadap sarana prasarana yang dimiliki, dan posisi sekolah berada di pusat pemerintahan, sehingga SMA Negeri 3 SBB dipercayakan menjadi tempat tes PPPK.
“Memang jauh-jauh hari, kami sudah mempersiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan perangkat komputer, server, jaringan dan para operator yang telah memiliki sertifikasi untuk siap mengendalikan 70 unit perangkat komputer dan empat buah selver yang siap digunakan untuk tes PPPK,” jelas Haulussy.
Haulussy menambahkan, pihaknya juga baru saja melakukan asesmen nasional berbasis komputer untuk 50 siswa yang dipilih secara acak oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek.
“Saya harus menunjukkan kerja yang dapat memberikan hasil yang baik, karena selaku seorang ASN untuk sekarang ini yang dinilai adalah berbasis kinerja,” tandasnya. (ZI-14)