Lintas Daerah

SMP Negeri 1 Kairatu Siap Gelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer

ZonaInfo.id, Piru – Kepala SMP Negeri 1 Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Zeba Lesil menyatakan sekolah yang dipimpinnya siap menggelar asesmen nasional berbasis komputer.

Sebanyak 45 siswa terpilih mengikuti program Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset untuk meningkatkan mutu pendidikan ini.

“Pasti bapak ibu orang tua murid bertanya kenapa hanya 45 peserta didik yang mengikuti asesmen nasional berbasis komputer. Mereka ini dipilih secara acak oleh Kementerian Pendidikan dan Ristek, jadi bukan oleh pihak sekolah. Jadi 45 orang ini merupakan yang terbaik sebagai duta atau perwakilan, jadi mestinya bapak ibu orang tua bangga terhadap 45 orang anak ini,” kata Lesil saat pertemuan dengan orang tua siswa Kelas VIII, Rabu (29/9/2021) di ruang serbaguna SMP Negeri 1 Kairatu.

Dikatakan, rapat dengan orang tua dilakukan dalam rangka pelaksanaan esesmen nasional berbasis komputer yang akan dilaksanakan pada 4 Oktober 2021 mendatang.

“Juknis untuk pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer berdasarkan Permendikbud dan Ristek Nomor 17 tahun 2021 tentang esesmen nasional berbasis komputer, dan oleh karena itu baru bisa kita menghadirkan bapak dan ibu,” ujarnya.

Lanjutnya, asesmen nasional berbasis komputer akan dilaksanakan pada jenjang yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek.  Untuk pendidikan dasar,  SD dan SMP. Sedangkan jenjang menengah, SMA dan SMK.

“Untuk SD yaitu pada Kelas V, SMP Kelas VIII dan untuk SMA Kelas XI. Pemilihannya dilakukan secara acak dari kementerian, bukan dari sekolah. Jadi yang diacak otomatis ini ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Kegiatan asesmen untuk mengukur mutu dari sekolah atau lembaga ini,” papar Lesil.

Dijelaskan, asesmen nasional berbasis komputer yang akan diikuti 45 siswa SMP Negeri 1 Kairatu yaitu hasil belajar kognitif yang mencakup literasi membaca numerasi. Yang kedua, hasil belajar non kognitif mencakup sikap karakter sebagai pelajar Pancasila.

“Ini istilah baru pelajar Pancasila ini menyangkut karakter hasil belajar siswa. Non kognitif ini diukur melalui proses belajar karakter dan kualitas lingkungan pada satuan Pendidikan, yang didalamnya ada iklim keamanan, inklusifitas dan khebinekaan juga iklim lingkungan, yang jadi dalam satuan pendidikan ini. Itu nantinya ada dalam hasil belajar kognitif yang akan diukur melalui survei karakter,” kata Lesil.

Selain survei karakter, kata Lesil, ada juga survei lingkungan belajar. Jadi yang akan diuji untuk memetakan mutu sekolah yaitu kognitif mencakup literasi membaca numerasi. Sedangkan non kognitif mencakup survei lingkungan belajar dan survei karakter. (ZI-14)