
Pemkot Ambon Evaluasi, Santunan Duka Hanya ke Warga Tak Mampu
ZonaInfo.id, Ambon – Pemkot Ambon sudah melakukan evaluasi, santunan duka hanya diberikan kepada warga yang tidak mampu.
“Santunan duka ini sudah berjalan sekian tahun, Pemerintah Kota sudah melakukan evaluasi terhadap dampak bagi masyarakat, itu sangat membantu masyarakat. Kami harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemerintah Kota. Selama ini santunan duka diberikan untuk warga Kota yang meninggal dunia, kebijakan kita hari ini ialah, hanya memberikan santunan bagi mereka yang masuk dalam kategori tidak mampu,” jelas Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, merespons keluhan warga saat hadir di program Wali Kota dan Wawali Kota Jumpa Rakyat (WAJAR), Jumat (4/7/2025), di ruang Unit Layanan Administrasi (ULA), Balai Kota.
Wattimena melanjutkan, ia akan membuat Perwali yang mengatur tentang santunan duka.
“Supaya adil, adil dalam artian yang tidak mampu harus dapat santunan, yang mampu tidak perlu dapat,” ujarnya.
Soal kerusakan rumah warga karena terdampak bencana alam, Wattimena menjelaskan sesuai aturan Pemerintah Kota mempunyai tugas melakukan upaya-upaya pencegahan bencana dan dini bencana.
“Kita lakukan sosialisasi kita buatkan simulasi menghadapi bencana untuk meningkatkan kapasitas masyarakat soal ketahanan bencana,” terangnya.
Wattimena mengatakan dari kejadian-kejadian bencana Pemerintah Kota melakukan evaluasi. Tidak tahu kapan dan di mana bencana akan terjadi. Karena itu, Pemerintah Kota terus mengimbau masyarakat untuk waspada.
“Kalau sudah tahu tinggal di lereng bukit, dan tiba-tiba terjadi hujan besar masyarakat harus mengungsi ke rumah saudara yang jauh dari lereng bukit, untuk menghindari tertimpa longsor,” tandasnya.
Ia mengungkapkan, rata-rata rumah yang tertimpa longsor, pemilik rumahnya tidak memiliki Izin Membangun Bangunan (IMB) saat pembangunan rumah.
“Mereka memilih tempat-tempat yang rawan terjadi bencana, kalau mengurus IMB Pemerintah Kota tidak mungkin mengizinkan untuk bangun di area lereng bukit,” tandas Wattimena.
Sejumlah warga juga menyampaikan keluhan. Antara lain, Mama Ode mengaku belum mendapatkan bantuan nelayan.
Warga lainnya, ibu Wa Ratna terkait uang kematian. Ia menjelaskan anaknya meninggal dunia dua bulan lalu, namun belum mendapatkan santunan.
Bapak Yakub meminta bantuan Pemerintah Kota soal rumah dan tempat jualan istrinya yang rusak akibat perkelahian antara kelompok warga Tugu Dolan dan Farmasi.
Terkait hal ini, Dinas Sosial akan melakuan on the spot. Selama ini Dinsos hanya menangani rumah yang rusak berat.
“Kalau rusak ringan nanti tim akan turun ke lapangan cek. Kalau bisa dibantu kami akan bantu, tapi lewat SK Wali Kota,” ujar Kadis Sosial, Sirjohn Slarmanat.
Sementara Sekkot Ambon, Roby Sapulette yang merespons keluhan ibu Wa Ratna mengatakan masalah ini akan ditangani oleh Dinas Perikanan. Sedangkan terkait keluhan Mama Ode, proses administrasi uang santunan sementara dilakukan.
“Untuk ibu Wa Ratna, administrasi untuk santunan duka dari Pemerintah Kota Ambon telah diproses tapi sampai saat ini belum ada proses pembayaran,” ujar Sapulette.
Ia menjelaskan, untuk tahun anggaran 2025, bantuan santunan duka hanya dikhususkan kepada keluarga yang ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Jadi keluarga yang namanya tidak ada dalam data tersebut, maka keluarga yang dikategorikan mampu, tidak lagi mendapatkan santunan duka, hanya dikhususkan bagi keluarga yang tidak mampu dan yang namanya terdaftar dalam DTKS. Jadi akan dilakukan verifikasi baru bisa dibayarkan,” ujar Sapulette.
Hadir dalam kegiatan WAJAR hari ini, Wali Kota, Sekkot dan pimpinan OPD lainnya. (ZI-21)