Kota

Target Stunting di Bawah 20 Persen, 313 Posyandu di Ambon Diintervensi

ZonaInfo.id, Ambon – Pemkot Ambon menargetkan prevalensi Stunting di Kota Ambon tahun 2024 turun di bawah 20 persen.

“Kita berharap 2024 bisa turun di bawah angka 20 persen, kenapa? karena ada 353 anak stunting yang harus diselesaikan,” kata Penjabat  Wali Kota Ambon, Dominggus N. Kaya dalam sambutannya saat pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting di Kota Ambon tahun 2024, Senin (10/6/2024) di Posyandu Sumber Kasih, Kantor Desa Hunuth Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon.

Turut hadir Dandim 1504 Ambon, Plt. Kepala BKKBN Provinsi Maluku, Sekretaris Kota Agus Ririmasse selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Ambon, serta pimpinan OPD.

Kaya mengungkapkan saat ini prevalensi Stunting di Kota Ambon masih tinggi.

“Prevalensi Stunting di Kota Ambon yang masih cukup tinggi, di 2021 21,8%, turun di 2022 di 21,1% dan di 2023 menjadi 20,7%,” jelasnya.

Lanjutnya, sebanyak 313 Posyandu di Kota Ambon bakal diintervensi serentak guna pencegahan stunting tahun 2024.

Ia berharap dengan intervensi tersebut angka prevalensi stunting Kota Ambon turun di bawah 20 persen.

Kaya juga mengungkapkan arahan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam Rakernas Bangga Kencana, 25 April 2024 lalu.

“Beliau memberi arahan agar segera dilakukan evaluasi tahap menyeluruh terhadap program, baik terkait pencapaian pembelajaran maupun rekomendasi karena dirasa bahwa upaya-upaya untuk pencegahan Stunting di beberapa waktu terakhir ini agak melambat,” ujarnya.

Ia meminta sinergitas semua kader dan semua tim satgas di tingkat kecamatan, hingga kelurahan, Desa/Negeri dengan aparat TNI/Polri.

“Bangun sinergitas kerja dengan Babinsa mereka juga door to door, dari rumah ke rumah dan memang pencegahan. Stunting ini bisa kita lakukan bila tepat sasaran pada kelompok yang menjadi sasaran stunting yakni ibu hamil dan ibu-ibu dengan anak-anak balita,” tandasnya.

Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) PKK sekaligus Ketua Posyandu Kota Ambon, Ny. Dessy Kaya juga berharap intervensi serentak pencegahan stunting tepat sasaran.

“Saya sangat mengharapkan peran serta semua elemen di kelurahan, desa/negeri, baik kader PKK, kader KB, kader pemberdayaan manusia, tenaga kesehatan, kader Posyandu dan semua stakeholder untuk memastikan 100% kehadiran sasaran datang ke posyandu,” ujarnya.

Kepala DPPKB Kota Ambon, J.W Patty menambahkan, intervensi yang dilakukan di posyandu meliputi

penimbangan dan pengukuran bayi dan balita.

“Ini menandakan keseriusan pemerintah untuk melakukan berbagai pencegahan stunting lewat kebijakan inovatif sebagai gerakan bersama melibatkan semua Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, provinsi kabupaten, dan pemerintah desa untuk mencegah bertambahnya angka stunting,” ujarnya. (ZI-21)