ZonaInfo.id, Masohi – Pembangunan Kantor Desa Tiouw, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah berjalan di tempat. Anggaran yang terbatas menjadi penghambat.
Penjabat Kepala Desa Tiouw, A. Pietersz mengungkapkan, Kantor Desa Tiouw yang baru mulai dibangun tahun 2019.
“Peletakan batu pertama dilakukan pada bulan November 2019,” kata Pietersz kepada ZonaInfo.id, Rabu (5/1/2022).
Dijelaskan, sumber anggaran untuk pembangunan kantor desa berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD). Tahap I tahun 2018 sebesar Rp 66 juta lebih. “Anggaran ini untuk pengecoran cakar ayam dan pondasi,” ujarnya.
Kemudian anggaran tahap II tahun 2019 sebesar Rp 50 juta lebih yang digunakan untuk pemasangan dan pengecoran boplang.
Selanjutnya anggaran tahap III tahun 2020 sebesar Rp 60 juta lebih. “Ini untuk pengecoran tiang,” jelas Pietersz.
Untuk tahun 2021, kata Pietersz, tidak ada anggaran. Pihaknya berencana mengusulkan tahun ini sebesar Rp 50 juta lebih.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa dapat anggaran, sehingga pekerjaan pembangunan kantor desa bisa dilanjutkan,” tandasnya.
Pietersz mengatakan, untuk penyelesaian pembangunan kantor desa membutuhkan anggaran Rp 800 juta-Rp 900 juta.
“Anggaran yang dibutuhkan 800 hingga 900 juta, sementara anggaran yang diterima sangat terbatas,” ujarnya.
Pietersz juga mengungkapkan, ada panitia pembangunan kantor desa, tetapi tidak bekerja. Hal ini juga yang menyebabkan pembangunan kantor desa tidak berjalan lancar.
“Panitia ada, tapi tidak berfungsi. Kalau hanya harap ADD, pembangunan akan lambat, karena anggaran terbatas,” tandasnya.
Untuk memperlancar penyelesaian pembangunan kantor desa, ia berencana meminta dukungan dari anak-anak Negeri Tiouw yang berada di rantau.
“Beta (saya) berpikir untuk meminta dukungan dari anak-anak Negeri Tiouw yang berada di luar. Bantuan bukan berupa uang, tapi material. Misalnya semen atau besi dan lainnya. Mudah-mudahan rencana ini bisa berjalan. Sebab, kalau bukan katong (kita) untuk melihat pembangunan di negeri, siapa lagi,” ujar Pietersz. (ZI-12)