ZonaInfo.Id, Ambon – Direktur Kepatuhan Bank Maluku Maluku Utara, Abidin mengungkapkan penyerapan anggaran untuk peningkatkan sumber daya manusia (SDM) baik pendidikan, pelatihan maupun workshop dalam tahun ini mencapai 80 sampai 90 persen.
“Rata-rata penyerapan anggaran sudah diatas 70 persen, bahkan rencana dalam tahun ini penyerahan anggaran pendidikan sampai 80-90 persen.. Artinya seluruh pegawai tanpa kecuali kita ikat dengan pelatihan dan ini sudah kita programkan,” jelas Abidin kepada ZonaInfo.Id di Ambon, Jumat (5/11).
Agar pegawai Bank Maluku Malut lebih efektif mengikuti pelatihan, lanjut Abidin, proses pelatihan dilakukan di luar Kantor Pusat Bank Maluku Malut. Proes pelatihan diberikan di seluruh sektor, baik itu pengkreditan, trisuri, sumber daya maupun divisi serta di cabang-cabang.
“Tujuan kita adalah bagaimana teman-teman ini pada akhirnya bisa meningkatkan kinerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan kita bersyukur hampir seluruh pegawai saat ini sudah melakukan pelatihan. Sehingga penyerapan anggaran kita sesuai di RKA atau rencana bisnis bank karena di pantau oleh OJK,” katanya.
Kinerja Bank Maluku Malut, kata Abidin saat ini semakin membaik dan mampu tembus Rp10,4 Triliun
“Kita berharap bank ini kedepan ini semakin baik. Kita sudah tembus 10,4 T, MPL kita juga dibawah 5 persen, hanya 2 persen dan mudah-mudahan akhirnya RKA 1,8 persen. Teman2 biasanya kalau sudah akhir tahun ini mereka bergerilya, mereka betu-betul tingkatkan kinerja masing-masing,” sebutnya.
Menghadapi perkembangan digital saat ini, maka Bank Maluku Malut mulai merancang berbagai program yang kedepannya orang tidak akan ke bank tetapi bisa melalui smarphone.
Menghadapi perkembangan digital saat ini, maka Bank Maluku Malut mulai merancang berbagai program yang kedepannya orang tidak akan ke bank tetapi bisa melalui smarphone.
“Sekarang ini kita diperhadapkan dengan digital, kedepan orang sudah tidak akan bank. Buka rekening juga mungkin tidak ke bank. Jadi bank Maluku Malut saat ini selain M-bangking dan kita sudah sosialisasi disaat buka rekening sebaiknya langsung dengan m-banking. M Banking ini manfaatnya untuk transfer sudah tidak perlu ke bank bisa langsung lewat HP., kemudian isi pulsa lewat HP, bayar listrik. Setiap rativikasi baik uang masuk atau penarikan itu ada pemberitahuan. Ini salah satu terjadi atau metifgasi resiko frau.
Sesuai dengan visi misi bank yaitu menjadi bank komersial terkemuka di daerah dengan kuat, kompetetif. Kuat dalam permodalan likuiditas, kompetitif dalam produk tabungan, deposito maupun giro. Dan kontruduktif artinya bisa kontibusi terhadap pembangunan daerah dan masyaraat.
“Kontributif terhadap pembangunan daerah maksudnya adalah kita bisa memberikan deviden, dan masyarakat kita menampung dana mereka supaya aman dan salurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat. Disinilah peran kita untuk sejahtera masyarajat misalnya UKM-UKM yang layak kita biayai dan perekonomian semakin baik di dareah,” paparnya.
Ia juga menjelaskan, Direktur Kepatuhan membawahi satu devisi dan dua satuan kerja yaitu, satuan kerja kepatuhan dan satuan kerja managemen resiko dalam istilah perbankan disebut Sante atau sama dengan pencegahan. Dimana berbagai aturan dan kebijakan disusun dan harus ditaati oleh kurang lebih 700 pegawai Bank Maluku Malut baik itu atuyran eksternal maupun internal.
Lini pertama adalah operasional. Dimana seluruh cabang-cabang itu sebagai unjung tombak dari bank ini. Dan ketika ada pegawai yang bekerja tidak sesuai aturan maka akan diberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan yang dibuat atau frau.
Kedua adalah tindakan preventif atau pencegahan, dimana tugas pada Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Resiko memastikan apakah pegawai sudah bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku ataukah tidak. Selanjutnya memastikan bahwa komitmen antara bank dan OJK itu telah ditindaklanjuti oleh bank.
Sedangkan pada Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) sifat pemberantasan dimana SKAI berada langsung dibawah direktur utama dan bukan Direktur Kepatuhan, Pemeriksaan SKAI ada dua yaitu, pemeriksaan umum dan khusus.
“Misalnya ada perbuatan pegawai yang mengakibatkan kerugian signifikan terhadap bank, maka bisa langsung dilakukan pemeriksaan khusus, dimana direktur utama memerintahkan SKAI untuk turun periksa. Manakala ditemukan ada kesalahan dan ada unsur kesengajaan dan menimbulan frau terhadap bank ini, maka SKAI kembali melaporkan ke direktur utama, lalu kita semua memberikan pendapat, misalnya bagaimana dengan pegawai ini apa sanksinya,” ujarnya.
Ketika SKAI memberikan laporan ke direktur utama, maka kita sama-sama bersifat kolektif kolegal memberikan sanksi sesuai dengan perbuatannya, tetapi tidak otomatis diiberikan oleh SKAI, karena harus melalui tim pertimbangan hukuman dan jabatan (TPHJ) yang terdiri dari seluruh kepala devisi, minus devisi Satuan Kerja Kepatusan (SKK).
Setelah TPHJ mengalisa sesuai temuan dan memeriksa pegawai kemudian hasilnya ada rekomendasi tim yang dikeluarkan, sehingga paling tidak tim ini membantu direksi untuk memutuskan secara adil dan bijaksana.
“Atas pendapat empat direksi ini secara kolektif kolegal maka dikembalikan lagi ke SKAI, maka SKAI atas dasar putusan direksi membuat rekomendasi ke devisi SDM,” sebutnya.
Katanya lagi, devisi SDM menerbitkan SK, dan SDM dibawah direktur kepatuhan, tinggal eksekusi. Sehingga atas kesepakatan direksi ini dikembalikan ke SKAI selanjutnya SKAI menerbitkan rekomendasi ke SDM, dan eksekusi SDM.
“SDM sebelum mengeluarkan SK untuk memberikan sanksi kepada pegawai dikaji dulu SKK. Maka dilihat oh iya benar sudah sesuai ketentuan baru dikembalikan lagi ke SDM, barulah SDM menerbitkan SK bahwa pegawai ini harus dihukum dengan perbuatannya mulai pelanggaran tingkat pertama, kedua, ketiga. Namanya non job, non aktif, skorsing sampai kepada PHK,” rincinya.
Alami Pengembangan
Ia juga menyebutkan, Bank Maluku Malut telah mengalami pengembangan yang signifikan, dimana pihaknya telah melakukan pembenahan dengan memperhatikan hak dan kesejahteraan pegawai termasuk pegawai yang melakukan tugas luar, dinmana perjalanan dinasnya didapatkan sehari sebelum kegiatan.
“Kita bedah berkas pegawai untuk level-levelnya disesuaikan. Apa yang terjadi ternyata setelah dibedahi justru ada pegawai yang pangkatnya tidak pernah naik, dan ada pegawai yang belum masanya untuk dinaikan tetapi dinaikan. Ini dibenahi,” tegasnya.
Dia menambahkan, pihaknya saat ini sementara menyiapkan grand desain human capital Bank Maluku Malut, dan tinggal impelementasi dimana pegawai mulai dari masuk hingga pensiun tercaver langsung dalam program ini.
“Jadi mulai dari pegawai masuk sampai pegawai pensiun ada 11 point yang kita atur. Artinya hak dan kewajiban pegawai sudah diatur disini semua. Terkait dengan kepangkatan, pendidikan dan pelatihan semua sudah atur disitu dan kita bersyukur kita ada kerjasama dengan vendor dari Jakarta.
Sudah selesai tinggal kita implementasikan. Dan ini dipantau langsung oleh OJK,” katanya. (ZI-10)