ZonaInfo.id, Piru – Penjabat Kepala Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Pebri Jacobus Ruspanah mengaku, Dinas PUPR Provinsi Maluku berjanji untuk segera memperbaiki talud kali Riuwapa.
Talud Riuwapa ambruk beberapa waktu lalu, akibat hujan deras. Padahal talud sepanjang 50 meter itu baru seumur jagung.
“Beberapa pegawai Dinas PUPR Maluku sudah turun meninjau langsung lokasi ambruknya talud kali Riuwapa, dan berjanji untuk segera memperbaiki talud itu,” kata Ruspanah, kepada ZonaInfo.id, Rabu (13/10/2021).
Talud kali Riuwapa dikerjakan dengan dana Perubahan APBD Maluku tahun 2020 senilai Rp. 3.303.647.660. Pekerjaan talud ini sesuai kontrak Nomor 01.610.614./KTRK/SDA/APBD/GP-2/XII/2020, tertanggal 2 Desember tahun 2020.
Ruspanah mengaku, para pegawai Dinas PUPR Maluku itu juga menemui dan memintanya mencari pekerja untuk mengerjakan talud yang ambruk tersebut.
“Mereka berjanji akan bertanggung jawab, mereka juga meminta saya untuk melihat tukang atau pekerja, sekaligus mereka berharap penjabat kepala desa dan perangkatnya bisa melakukan pengawasan secara langsung dan bertanggung jawab terhadap pembangunan talud kedepan biar kualitas konstruksi pembangunan terjamin dan berkualitas,” ujarnya.
Seperti diberitakan, hujan yang mengguyur Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat selama beberapa hari menyebabkan talud kali Riuwapa ambruk.
Peristiwa itu terjadi pada 26 September lalu. Padahal talud itu belum lama dibangun. Talud sepanjang 50 meter tersebut dibangun pada Maret 2021. Baru seumur jagung.
Kontraktor Remon Rikumahua yang dikonfirmasi Sabtu (2/9/2021) mengaku, dirinya yang mengerjakan talud Riuwapa. “Memang benar, saya yang mengerjakan talud Riuwapa,” ujarnya.
Namun Remon enggan berkomentar lebih jauh. Ia juga tak mau menyebutkan, nilai pekerjaan talud Riuwapa tersebut.
Sementara Penjabat Kepala Desa Kairatu, Pebri Jakobus Ruspanah yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan pihak Dinas PUPR Provinsi Maluku dan kontraktor yang harus bertanggung jawab atas ambruknya talud kali Riuwapa.
“Sangat disesalkan pembangunan talud penahan banjir ini dibangun baru seumur jagung. Dan oleh karena itu saya berharap pihak PU dan kontraktor dalam waktu singkat dan secepatnya untuk turun melihat secara langsung kondisi pada lokasi,” tandas Ruspanah.
Langkah penanganan harus secepatnya dilakukan, sebab Ruspanah kuatir ambruknya talud tersebut mengancam puskesmas afirmasi dan pemukiman penduduk.
“Langkah-langkah penanganan kongkrit secara cepat dan tepat harus dilakukan, persoalannya daerah tanggul itu lokasinya sangat berdekatan dengan bangunan puskesmas afirmasi dan pemukiman penduduk,” ujarnya. (ZI-14)