Dibandingkan dengan 10 kota dan kabupaten lain di Provinsi Maluku hanya Kota Ambon yang capaian vaksinasinya tinggi.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Kota Ambon, Wendy Pelupessy saat kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ke Kota Ambon Senin (4/10/2021) dijelaskan, sasaran vaksinasi di Kota Ambon 274.194 jiwa, dan sebanyak 301.166 dosis yang telah disuntikan. Dosis pertama 197.895 atau 72,2 persen dan dosis kedua 107.902 atau 39,4 persen. Serbuan vaksinasi massal terus digencarkan Pemerintah Kota Ambon. Target untuk mencapai 70 persen herd immunity di akhir tahun bisa terwujud.
Jumlah masyarakat yang telah divaksinasi di Kota Ambon sangat jauh dari kabupaten dan kota lainnya di Maluku. Sebut saja, Kabupaten Seram Bagian Barat. Dari target 149.000 jiwa, hanya baru 24.000 orang yang divaksin. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SBB, Johanis Tapang mengaku, rendahnya capaian vaksinasi dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat yang termakan berita-berita hoax tentang vaksin.
Tak hanya SBB, namun capaian vaksinasi di kabupaten dan kota lainnya juga masih rendah. Faktor penyebabnya diantaranya, ada yang meragukan keefektifan dan keampuhan vaksin Covid-19. Beberapa diantaranya bahkan menolak vaksin.
Fenomena ini sebenarnya merupakan suatu reaksi yang wajar. Ini mengingat pandemi Covid-19 yang ditimbulkan oleh virus corona SARS-CoV-2 masih baru dan vaksin yang akan diberikan tentunya masih baru, sehingga mengakibatkan disinformasi di masyarakat.
Lalu apakah kita harus pasrah dengan fenomena itu? Jangan! Edukasi terhadap masyarakat jangan kendor, harus terus digenjot. Edukasi penting dan harus dilakukan soal vaksin Covid-19, agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tidak ada lagi ketakutan dengan adanya pemberian vaksin.
Edukasi kepada masyarakat tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Para wakil rakyat di DPRD Maluku, DPRD kabupaten kota, para ASN, kalangan akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda harus juga turut aktif memberikan edukasi, mengkampanyekan dan mensukseskan pemberian vaksin. Dengan menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk meyakinkan bahwa pemberian vaksin adalah aman.
Masyarakat harus diedukasi bahwa vaksin yang akan diberikan adalah sudah melalui serangkaian uji coba dan dinyatakan aman. Bahkan sebagian besar kalangan medis dan WHO meyakini bahwa vaksin merupakan satu solusi yang diharapkan mampu menjadi upaya preventif maupun mitigasi untuk mencegah, memutus, ataupun paling tidak memperlambat proses transmisi dan penularan suatu penyakit, termasuk Covid-19.
Memberi pemahaman akan manfaat vaksin Covid-19 kepada masyarakat sangat penting. Karena dengan pemahaman masyarakat yang baik terhadap vaksin, maka mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity akan lebih mudah. (*)