ZonaInfo.id, Ambon – Kota Ambon berada pada zona kuning dengan angka 2,72 dan berada di PPKM level 2. Hal ini sangat memberikan dampak positif bagi perkembangan penanganan kasus Covid-19.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy saat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meninjau Vaksinasi Covid-19 di Kota Ambon, Senin (4/10/2021).
Selain Gubernur Maluku Murad Ismail, Menko Airlangga juga didampingi para Deputi di jajaran Kemenko, Forkopimda Maluku dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Dijelaskan, kasus yang terkonfirmasi sebanyak 8.882, total kasus sembuh di Kota Ambon 8.668, yang sementara dirawat 30 orang (5 di rumah sakit dan 25 orang isolasi mandiri). Total kasus meninggal 164, tingkat kematian Kota Ambon 1,9 persen, angka kesembuhan Kota Ambon 97,8 persen, kasus aktif 0,3 persen.
“Target sasaran vaksinasi untuk kota Ambon 274.194 jiwa dan kita sudah mencapai total dosis yang disuntik sebanyak 301.166 dosis. Yang terdiri dari dosis pertama berjumlah 197.895 sebanyak 72,2 persen untuk dosis pertama, dan dosis kedua sebanyak 107.902 sebanyak 39.4 persen untuk dosis. Dosis ketiga, nakes 1369 sebanyak 32,5 persen,” papar Pelupessy.
Ia menambahkan, vaksinasi nakes masih agak terlambat, karena pihaknya mengikuti aturan 3 bulan yang terkonfirmasi harus melakukan vaksinasi, dan sebagian besar terkonfirmasi di bulan Juli 2021. Sementara aturan terbaru bisa satu bulan, jadi nakes bisa disuntik dalam bulan ini.
Lanjutnya, tenaga kesehatan yang sudah vaksin 136,4 persen, lansia 53,4 persen, pelayan publik 167,4 persen, masyarakat umum 145,4 persen dan remaja anak usia sekolah 22.825 dosis pertama sebanyak 68,6 persen, dosis kedua sebanyak 7.859 atau 23,6 persen.
“Di hari kunjungan Menko Perekonomian, kita menargetkan 2000 orang dan nakes yang dilibatkan sebanyak 42 vaksinator, dan akan berlanjut vaksinasi massal sampai dengan 14 Oktober mendatang dan target setiap hari kita 1000-2000 orang, dan sudah tervaksinasi sampai kemarin sebanyak 1.097 selama 8 hari pelaksanaannya,” katanya.
Selain itu, ketersedian vaksin masih ada, namun dengan kapasitas 15 hari. Kendala yang ada pada tim vaksinator adalah masyarakat lebih memilih tipe vaksin sinovac. (ZI-17)