ZonaInfo.id, Piru – Hujan yang mengguyur Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat selama beberapa hari menyebabkan talud kali Riuwapa ambruk.
Peristiwa itu terjadi pada 26 September lalu. Padahal talud itu belum lama dibangun. Talud sepanjang 50 meter tersebut dibangun pada Maret 2021. Baru seumur jagung.
Kontraktor Remon Rikumahua yang dikonfirmasi Sabtu (2/9/2021) mengaku, dirinya yang mengerjakan talud Riuwapa. “Memang benar, saya yang mengerjakan talud Riuwapa,” ujarnya.
Namun Remon enggan berkomentar lebih jauh. Ia juga tak mau menyebutkan, nilai pekerjaan talud Riuwapa tersebut.
^Sementara Penjabat Kepala Desa Kairatu, Pebri Jakobus Ruspanah yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan pihak Dinas PUPR Provinsi Maluku dan kontraktor yang harus bertanggung jawab atas ambruknya talud kali Riuwapa.
“Sangat disesalkan pembangunan talud penahan banjir ini dibangun baru seumur jagung. Dan oleh karena itu saya berharap pihak PU dan kontraktor dalam waktu singkat dan secepatnya untuk turun melihat secara langsung kondisi pada lokasi,” tandas Ruspanah.
Langkah penanganan harus secepatnya dilakukan, sebab Ruspanah kuatir ambruknya talud tersebut mengancam puskesmas afirmasi dan pemukiman penduduk.
“Langkah-langkah penanganan kongkrit secara cepat dan tepat harus dilakukan, persoalannya daerah tanggul itu lokasinya sangat berdekatan dengan bangunan puskesmas afirmasi dan pemukiman penduduk,” ujarnya.
Dikatakan, tujuan pembangunan talud itu untuk mencegah air kali Riuwapa meluap dan merendam puskesmas dan pemukiman penduduk. Kalau tidak ditangani serius, maka akan berdampak ke warga jika curah hujan terus tinggi.
“Kalau hal ini, tidak secara serius dan cepat ditangani oleh Dinas PUPR Maluku maka saya pastikan dengan kondisi cuaca yang ada sekarang ini, saat datang hujan puskesmas dan pemukiman penduduk di sekitar kali Riuwapa akan mengalami kebanjiran yang bisa mendatangkan korban,” tandas Ruspanah. (ZI-14)