ZonaInfo.ID, Ambon – Operasi pencarian hari ketujuh 25 ABK korban terbakarnya KM Hentri kembali dilanjutkan.
Kepala Kantor Basarnas Ambon, Mustari menjelaskan, sesuai data SAR MAPS H.7, pergerakan arus memasuki Perairan Laut Banda.
“Pukul 11.15 WIT, KN SAR Abimanyu bertolak dari dermaga LIPI Ambon menuju LKK sesuai SAR MAPS H.7,” terang Mustari dalam rilis kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).
Operasi pencarian dan penyisiran dilakukan pada koordinat A. 5 45.617 S, 127 14.402 E, B. 4 14.120 S, 127 18.402 E, jarak ± 42.55 NM dan Heading 209.50° arah Barat Daya dari KANSAR Ambon.
Sementara kondisi cuaca berawan, angin : Timur – Tenggara, 4 – 10 Knots, tinggi gelombang rendah 0.50 – 1,25 meter.
“Unsur SAR yang terlibat Rescuer Basarnas Ambon 4, ABK KN SAR 235 Abimanyu 16,” jelas Mustari.
Sebelumnya Kepala Kantor Basarnas Ambon, Mustari mengaku, cuaca buruk menghambat proses pencarian para korban.
“Ops SAR hari keenam hari ini dilanjutkan. Namun Tim Gabungan dari Basarnas Pos SAR Tual dan Unsur Potensi SAR masih distandbykan mengingat masih buruknya cuaca,” jelas Mustari, Senin (13/9/2021).
Sementara 5 korban yang selamat, kata Mustari, masih berada di Polres Maluku Tenggara guna penyelidikan lebih lanjut terkait terbakarnya KM Hentri.
Ia menambahkan, KP 3002 Teluk Ambon milik Polairud Polda Maluku yang bertolak dari Kapulauan Aru menuju Kota Ambon tiba pada pukul 02.30 WIT dinihari langsung melakukan penyisiran di area terbakarnya KM Hentri. Namun hasilnya nihil.
“Kapal selanjutnya melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Ambon untuk proses docking,” jelas Mustari.
Untuk diketahui, KM Hentri dilaporkan terbakar di tengah laut antara Pulau Molu, Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Sebanyak 32 ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Dua orang ABK tewas terjebak di dalam kapal, 5 orang ABK berhasil selamat, dan 25 orang lainnya dinyatakan hilang.
Kapal penangkap cumi ini berangkat dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta hendak menuju Merauke, Provinsi Papua pada 15 Agustus 2021.
Sesampai di perairan Kepulauan Tanimbar sekitar 50 Mil antara Perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara kapal diterjang gelombang setinggi 3 meter sehingga mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal dan kobaran api dari dalam kapal. (ZI-15)