Lintas Daerah

Dinsos SBB Beri Tanggap Darurat Untuk Warga Dua Dusun di Kairatu

ZonaInfo.id, Piru – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) memberikan bantuan tanggap darurat bagi warga Dusun Waisari dan Dusun Air Buaya, Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu.

Bantuan tanggap darurat disalurkan Jumat, (30/9/2022). Untuk warga Dusun Waisari di Balai Desa Kairatu. Sedangkan warga Dusun Air Buaya di Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Thursina Air Buaya.

Warga kedua dusun mengungsi ke gedung gereja dan gedung Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Thursina Air Buaya akibat hujan deras pada Kamis (29/9/2022) yang mengakibatkan sungai di kedua dusun meluap dan merendam rumah-rumah mereka.

Kepala Dinsos Kabupaten SBB, Josep Sapasuruh mengambil langkah cepat dengan memerintahkan Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Nathanel Saleki dan sejumlah staf menyalurkan bantuan tanggap darurat.

“Ini sudah menjadi tanggung jawab moral saya untuk menyalurkan bantuan buat warga yang mengalami bencana. Jangan dilihat dari jumlah yang kami berikan. Tapi dengan bantuan ini bisa sedikit membantu meringankan warga,” ujar Sapasuruh.

Bantuan yang diberikan antara lain mie instan, telur, beras dan kain hangat.

Bantuan untuk warga Dusun Waisari diserahkan kepada Kepala Dusun, Pieter Tuparia dan untuk warga Dusun Air Buaya kepada Sekretaris Dusun, Abdul Rais Pelupesy didampingi penjabat Kepala Desa Kairatu, Yondri Rumahlatu.

Pantauan media ini, semua warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBB, Thomas Wattimena juga langsung meninjau titik lokasi bencana.

Ia berjanji segera menurunkan alat berat untuk menormalisasi kedua sungai tersebut.

Penjabat Kepala Desa Kairatu, Yondri Rumahlatu mengatakan kita mestinya bersyukur bencana terjadi di siang hari sehingga warga dengan cepat menyelamatkan diri.

“Dari peristiwa alam ini mari selaku umat ciptaan Tuhan kita mengambil makna positifnya bahwa ini alam memberikan peringatan buat manusia untuk jangan sekali-kali merusak alam ciptaan Tuhan,” tandasnya.

Rumahlatu juga mengingatkan masyarakat untuk jangan seenaknya membuang sampah di sungai dan menebang pohon di hulu sungai.

“Akibat dari cara-cara ini masyarakat tidak sadar akan dampak bencana di suatu waktu dan kalau ini sering terjadi maka dampaknya sangat berisiko bagi keselamatan masyarakat,” ujarnya.

Ia melihat pembangunan talud di sungai Waisari oleh Dinas PUPR Kabupaten SBB untuk melindungi pembangunan gedung gereja baru Betfage tidak menyelesaikan masalah.

“Tatkala datang hujan deras sungai Waisari meluap dan masuk ke pemukiman penduduk disertai dengan material batu dan lumpur,” tandas Rumahlatu. (ZI-14)