ZonaInfo.id, Ambon – Ikatan Keluarga Besar Nusahulawano menggelar syukuran atas terpilihnya Hendrik Lewerissa sebagai Gubernur Maluku.
Kegiatan berlangsung di Taman Budaya, Karang Panjang, Sabtu (12/4/2025) malam.
Dalam syukuran itu, mereka mendoakan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath dalam memimpin Maluku lima tahun ke depan.
Lewerissa yang juga putra asal Nusahulawano atau Nusalaut ini, dalam sambutannya mengingatkan untuk hidup damai sebagai orang basudara. Nilai-nilai budaya orang Maluku harus dikedepankan.
“Jangan mengadopsi kultur lain, nilai lain, atau budaya lain dan dipaksakan berlaku di sini, karena ini adalah Maluku. Katong Maluku, katong hidup orang basudara, potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng pata dua,” tandasnya.
Lewerissa mengatakan, kalau mengikuti perkembangan politik global, dunia saat ini lagi tidak baik-baik saja. Secara global ekonomi sedang mengalami kontraksi yang luar biasa. Secara nasional juga sama, nilai tukar rupiah yang mengalami fluktuasi yang sangat tinggi dan kondisi ekonomi kita yang sangat tidak mudah.
“Kebijakan efisiensi mengajarkan kita dan semua orang yang diberi amanah jabatan sebagai Pemerintah untuk membelanjakan setiap uang negara, uang daerah, atau uang rakyat secara adil dan bijaksana,” tandas Lewerissa.
Lewerissa mengungkapkan ia dan Vanath baru 52 hari menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, ada banyak dinamika yang terjadi di “Gunung Tanah” ini.
“Ada perselisihan yang terjadi di beberapa tempat, tapi bapak ibu basudara semua beta dengan bapak Dullah memutuskan, katong akan hadir di situ,” ujarnya.
Lanjutnya, kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur di setiap Negeri atau Kampung yang berpotensi terjadi perselisihan atau konflik, atau juga yang sudah terjadi konflik, adalah wujud kehadiran Negara di tengah-tengah masyarakat.
“Sebagai orang tua bagi Maluku, katong seng mungkin membiarkan anak-anak kita berkelahi, lalu kita masa bodoh dan biarkan itu berlalu atau nanti selesai secara sendirinya. Kami akan hadir dan berbicara dari hati ke hati,” tandasnya.
Lewerissa mengatakan, kita hidup di dalam negara hukum, dan hukum harus ditegakkan.
“Sebagai ketua Forkopimda Maluku beta berkolaborasi dengan pimpinan-pimpinan yang lain, pak Panglima dan juga pak Kapolda Maluku agar kita mempunyai perspektif yang sama,” ujarnya.
“Untuk generasi yang lahir setelah kerusuhan, kepada generasi inilah tanggung jawab kita untuk menuturkan bahwa tidak ada manfaat dan keuntungan dari konflik maupun perselisihan, yang ada hanya penderitaan saja, apalagi di tengah situasi ekonomi yang memburuk ini,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Besar Nusahulawano, Semmy Toisuta mengatakan dalam syukuran ini pihaknya mendoakan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath sebagai Upulatu Maluku.
“Dengan syukuran ini kita berdoa agar Tuhan memberi kekuatan kepada dua Upulatu ini untuk memimpin Maluku yang begini besar. Orang Nusalaut dengan adiknya Ambalau menyadari bahwa putra terbaik mereka itu menjadi Gubernur Maluku,” ujar Toisuta kepada wartawan.
Hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Maluku H. Abdullah Vanath, Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Maya B. Lewerissa, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Johan Lewerissa, Anggota DPD RI Novita Anakotta, Wakil Gubernur Maluku Periode 2014-2019 Zeth Sahuburua, Rektor Universitas Pattimura, Direktur Politeknik Negeri Ambon, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Cendikiawan asal Nusahulawano, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta anak cucu Nusahulawano. (ZI-21)