Ragam

Hadiri Halal Bihalal PWI Maluku, Ini Yang Disampaikan Wattimena

ZonaInfo.id, Ambon – Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena menghadiri Halal Bihalal yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku.

Kegiatan penuh kekeluargaan itu, berlangsung Sabtu malam (18/5/2024) di Amaris Hotel.

Hadir Penjabat Wali Kota Ambon, Plt. Kadis Kominfosandi Roland Lekransy, Kadis Nakertrans, Lurah Uritetu Hendrik Risakotta, Ketua PWI Maluku Alex Sariwating, Ketua Dewan Kehormatan PWI Maluku, Fredom E. Toumahuw, penasehat PWI Maluku, serta pengurus dan anggota PWI.

Wattimena dalam sambutannya berharap halal bihalal yang laksanakan PWI Provinsi Maluku dapat menjadi momentum untuk kembali memaknai peran dan fungsi masing-masing.

Kata Wattimena, Pemerintah Kota menyadiri bahwa ada banyak hal yang sudah dilakukan, tetapi banyak juga yang belum. Dan tidak ada pemerintah yang bisa menyelesaikan semua masalah.

“Masalah itu ada sepanjang kita ada di dunia ini. Karena itu kenapa pemerintahan harus terus berjalan supaya kita bisa meminimalisir persoalan-persoalan yang ada demi menuju tujuan mensejahterakan masyarakat. Ini yang perlu kita sadari,” ujarnya.

Dalam kerangka itu, pemerintah didukung dan diawasi oleh banyak pihak, termasuk Pers. Namun dalam menyampaikan kritikan mesti dengan cara-cara beretika.

“Kalau misalnya pemerintah keliru, tidak tepat dalam pengambilan keputusan, Pers ada untuk menjadi penyeimbang, menginterupsi tetapi dalam cara-cara beretika. Karena kebebasan Pers, kebebasan yang bertanggung jawab. Saya kira itu yang diinginkan oleh pemerintah, supaya kita objektif,” tandas Wattimena.

Ia menyampaikan terima kasih atas sinergitas dan kolaborasi Pers, PWI dan lain-lain bersama Pemerintah Kota. Sinergi dan kolaborasi tidak bermaksud untuk mereduksi fungsi Pers.

“Tidak bisa ada yang hidup sendiri, kita harus saling bekerja bersama. Kalau Pemerintah Kota berupaya untuk memfasilitasi PWI, saya rasa itu bukan sesuatu yang luar biasa. Itu hanya bagian dari kita untuk mau membuktikan bahwa seluruh elemen masyarakat tidak terpisahkan dalam upaya pemerintah untuk membangun kota ini,” ujarnya.

Wattimena berharap momentum halal bihalal memberikan pemahaman bahwa perbedaan itu biasa.

“Kembar siam saja berberda, apalagi media yang berbeda, apalagi pemerintah dan Pers, pemerintah dan PWI, itu hal yang biasa. Tetapi tugas kita adalah ada di dalam pertimbangan-pertimbangan rasional,” tandasnya.

Menurutnya, tema halal bihalal PWI Maluku, “dengan halal bihalal kita bangun persatuan, dan tetap bersinar dalam bingkai hidup orang basudara”, sangat tepat dengan konteks Kota Ambon.

“Kota kita kota yang majemuk, kota yang heterogen, kota yang hampir semua suku, bangsa, ada sini, semua agama ada di sini, etnis ada di sini. Dia menjadi sebuah hal yang berat dan sulit kalau tidak bisa kita kelola dengan baik,” kata Wattimena.

Lanjut Wattimena, karena itu pemerintah berusaha untuk merangkul semua dalam tagline Pemerintah Kota yaitu “Ambon Par Samua”. Bukan saja soal perbedaan SARA, tetapi juga keberadaan seluruh elemen masyarakat yang lain termasuk di dalamnya Pers.

“Harapan kita adalah tema ini bisa mengedukasi kita semua supaya kita menjadi orang-orang yang selalu memperjuangkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam bingkai hidup orang basudara,” ujarnya.

Wattimena mengatakan Kota Ambon hanya bisa dibangun kalau ada persatuan dan bekerja bersama.

“Kota ini tidak akan bisa dibangun kalau kita tidak bersatu, kota ini tidak bisa dibangun kalau kita tidak merasa nyaman satu dengan yang lain, kota ini tidak bisa maju kalau kita bekerja sendiri-sendiri. Hidup orang basudara ini bukan cuma soal lain sayang lain, tetapi mampu menyatukan visi untuk membangun Kota Ambon semakin baik. Ini harapan kita,” tandasnya.

Waktu Pilkada semakin dekat, Wattimena berharap Pers netral dan mengedukasi masyarakat.

“Kalau seseorang berbuat baik, beritakan baik, kalau seseorang melanggar aturan beritakan melanggar aturan. Di situlah objektifitas kita sebagai jurnalis. Kalau seseorang bekerja baik diberitakan tidak baik, maka sebenarnya kita sementara menunjukkan bahwa kita tidak bisa berpikir objektif, dan peran Pers itu tereduksi oleh perilaku-perilaku yang demikian,” ujarnya.

Wattimena menambahkan kontribusi Pers untuk kemajuan Kota ini ke depan sangat besar. Karena itu, ia berpesan kepada PWI sebagai wadah organisasi yang menghimpun jurnalis disamping wadah-wadah lain untuk menjadikan momentum kontestasi pilkada untuk mengedukasi masyarakat dengan baik.

“Mari kita beritakan sesuatu yang rasional, objektif, masyarakat juga tercerahkan dengan apa yang kita beritakan,” harapnya.

Halal bihalal PWI Maluku diakhiri dengan tausiyah dan doa yang pimpin Ustadz Ma’ruf Mamulati. (ZI-21)