Lintas Daerah

Tinggalkan SMA Negeri 1 SBB, Ini Pesan Kainama

ZonaInfo.id, Piru – SMA Negeri 1 Seram Bagian Barat (SBB) menggelar resepsi perpisahan dengan mantan Kepala Sekolah Septinus Kainama dan keluarga.

Kainama memimpin SMA Negeri 1 SBB selama 8,5 tahun dan kemudian diganti dengan Ince Warbar.

Acara repsesi diawali dengan penjemputan Kainama dan keluarga oleh sejumlah guru dan tenaga kependidikan di kediamannya di Desa Kamariang, Sabtu (10/9/2022).

Tiba di SMA Negeri 1 SBB Kainama disambut oleh Kepala Sekolah Ince Warbar dengan pengalungan syal dan pemberian bunga tangan untuk istrinya oleh seorang siswi.

Tarian cakalele siswa kelas XII turut mengiringi rombongan memasuki acara resepsi yang berlokasi di SMA Negeri 1 SBB.

Kainama dalam sambutannya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kesempatan baginya mengabdi sebagai kepala sekolah selama delapan tahun lima bulan.

“Saya dan keluarga secara pribadi patut berterima kepada para tenaga pendidik dan kependidikan, komite sekolah dan para siswa bahwa sesungguhnya kalian sudah memberikan yang terbaik buat saya,” ujarnya.

Kainama mengaku sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sekolah ini, yang tidak bisa dilupakan. Banyak kenangan yang indah dan keberhasilan yang diraih.

“Ini tidak bisa dilepaspisahkan dari kerja sama yang baik dari semua pemangku kepentingan di sekolah ini,” tandasnya.

Kainama melihat ada tantangan terbesar menanti kepala sekolah yang baru. Soal kualitas atau mutu sekolah akan diukur dari seberapa besar tingkat kelulusan sekolah bisa diterima masuk perguruan tinggi.

“Kalau dulu kualitas sekolah diukur dengan analisis SWOT,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan sampai dengan saat ini kantor dan mayoritas ruang kelas di SMA Negeri 1 SBB sudah memasuki usia 44 tahun. Sudah tua dan tidak layak lagi untuk ditempati dalam proses belajar mengajar.

“Tapi apa yang mau dikata, inilah yang saya bilang tantangan terberat buat ibu kepala sekolah yang baru. Belum lagi penyelesaian pembangunan lapangan basket dari sumbangan alumni dan pembangunan aula terbuka oleh komite sekolah,” tandas Kainama.

Soal pergantiannya selaku kepala sekolah, kata Kainama, itu sesuatu yang wajar demi penyegaran kepemimpinan dalam sebuah instansi.

Bahkan sebelum diganti, Kainama mengaku telah menegaskan kepada pimpinan Dinas Pendidikan Provinsi Maluku kalau usianya yang sudah 56 tahun sebagai penghambat untuk menjadikan SMA Negeri 1 SBB menjadi sekolah penggerak, ia mempersilakan menggantikannya dari kursi kepala sekolah.

“Akhirnya terjawab sudah di sisa masa jabatan saya yang tinggal sebelas bulan untuk purnabakti diganti tanpa ada jabatan. Saya syukuri saja karena jabatan ini adalah amanah demi kemajuan pendidikan di sekolah ini,” ujarnya.

Kepala SMA Negeri 1 SBB, Ince Warbar berjanji akan berusaha melanjutkan apa yang telah dibuat Kainama bagi sekolah ini dan akan memperbaiki yang kurang.

“Kami juga senantiasa membutuhkan pikiran-pikiran bapak selaku senior dan orang tua bagi kami. Kami merasa bahwa hanya raga bapak yang berpisah dengan kami, tetapi jiwa hati dan pikiran bapak selalu ada dengan kami. Bapak seorang visioner dan humanis dalam hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan tidak ada nampak sekat,” ucapnya.

Ketua Komite SMA Negeri 1 SBB, Fredy Pentury juga mengatakan Kainama telah memberikan kontribusi yang terbaik dan telah menjadi pemikir yang visioner. (ZI-14)