ZonaInfo.id, Piru – Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Timotius Akerina memantau langsung pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang berlangsung, Rabu (20/10/2021).
Sebanyak 42 desa di Kabupaten SBB yang menggelar Pilkades serentak pukul 09.30 WIT. Akerina turun memantau Pilkades di sejumlah desa diantaranya, Desa Sarihalawane, Nurue, Lohiatala, Hatusua, Waimital, Uraur, Seruawan, Kamarian, Rumahkay dan Desa Elpaputih. Ia didampingi Forkopimda, dan beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Akerina langsung ke tempat pemungutan suara untuk memastikan petugas kelompok pemungutan suara mempersiapkan pelaksanaan pemungutan suara dengan baik.
“Intinya saya pastikan bahwa semua proses berjalan aman dan lancar. Masyarakat dapat menyalurkan hak politiknya secara demokratis, aman, lancar dan rahasia, tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Ini hak politik semua warga yang dijamin dalam konstitusi dan negara wajib memberikan perlindungan bagi warga negara yang sementara melaksanakan pesta demokrasi di desa masing-masing secara aman,” tandas Akerina.
Akerina berharap seluruh masyarakat mendukung dan memberikan jaminan keamanan saat proses Pilkades sampai selesai.
“Pada perhitungan ada yang menang dan ada yang kalah. Bagi pihak-pihak yang kalah, saya berharap terima kekalahan dengan lapang dada dan sportif. Karena sesungguhnya rakyat belum memberikan kedaulatan bagi kita. Karena kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Jadi rakyatlah yang berhak menentukan pilihannya
siapa yang diberikan mandat oleh rakyat. Untuk yang menang, tidaklah melakukan aksi pawai turun ke jalan yang akan mengganggu stabilitas kondisi keamanan daerah ini,” ujarnya.
Akerina menghimbau bagi calon kepala desa yang menang, ada baiknya merayakan dengan menyampaikan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Ini jauh lebih penting. Karena ketika kita selaku pendukung dan calon yang menang ada dalam euforia kemenangan yang berlebihan sudah barang tentu mengundang kecemburuan dari pihak yang kalah. Kalau hal ini terjadi maka akan ada kubu yang saling berhadap-hadapan yang mengarah pada chaos,” kata Akerina.
Selaku Bupati Akerina tidak mau stabilitas keamanan terganggu akibat euforia yang berlebihan.
“Selaku Bupati saya tidak mau hal ini terjadi, dan kalau terjadi saya tidak akan segan-segan mengambil tindakan, mari katong (kita) laeng (lain) jaga laeng karena katong samua orang basudara (bersaudara), potong di kuku rasa di daging,” tandas Akerina. (ZI-14)