ZonaInfo.Id, Ambon – Kurang lebih 5 tahun Negeri Tiouw, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah tidak memiliki Raja. Hingga kini masih dipimpin Penjabat Desa.
Salah satu Tokoh Adat Negeri Tiouw, Semuel Pattiwael berharap proses pemilihan Raja segera dilakukan. Sebab, masyarakat sudah sangat mendambakan seorang Raja.
“Masyarakat berharap cepat ada Raja. Sudah dua Penjabat Desa yang selama ini pimpin Negeri Tiouw, tapi yang masyarakat butuhkan Raja definitif, bukan penjabat yang terus memerintah,” tandas Pattiwael saat menghubungi ZonaInfo.id, Minggu (26/9/2021).
Pattiwael mengungkapkan sejumlah penyebab, sehingga proses pemilihan Raja Tiouw menjadi terhambat.
“Selama ini Saniri Negeri tidak netral. Ada yang memihak kepada calon tertentu. Kita dari Pattiwael sudah pernah mengusulkan berkas calon Raja ke saniri, tapi saniri hanya menyerahkan berkas satu calon ke Camat, dan akhirnya ditolak,” ujarnya.
Selain itu, kata Pattiwael, masa jabatan Saniri Negeri Tiouw sudah berakhir sejak tahun 2020. Namun sampai sekarang tidak diganti.
“Di Tiouw itu ada 4 soa. Nah, baru 1 soa yang ganti anggota sanirinya, 3 lainnya belum. Penjabat harus bergerak untuk proses pergantian, karena masa tugas saniri sudah berakhir, penjabat harus melihat hal ini,” tandasnya.
Lanjut Pattiwael, saniri dapat diartikan sama dengan DPRnya suatu negeri. Karena itu, pembentukan saniri yang baru harus segera dilakukan.
“Beta (saya) berharap semuanya diatur secara baik untuk kepentingan bersama, untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, Penjabat Desa, Camat dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah serius memperhatikan proses pemilihan Raja Tiouw.
“Penjabat Desa, Camat, dan Pak Bupati harus melihat hal ini, karena masyarakat sudah sangat mendambakan seorang Raja di Negeri Tiouw. Beta harap tahun ini, sudah ada Raja yang memimpin Negeri Tiouw. Ini yang didambakan oleh masyarakat,” kata Pattiwael. (ZI-15)