Lintas Daerah

Jemaat GPM Kairatu Gelar Persidangan ke-42

ZonaInfo.id, Piru – Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Kairatu, Klasis Kairatu menggelar persidangan ke-42.

Persidangan berlangsung, Minggu (12/2/2023) di gedung Gereja Pniel Kairatu.

Persidangan jemaat GPM Kairatu bertujuan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat; mengevaluasi laporan pertanggungjawaban pelayanan dan keuangan jemaat selama satu tahun; membicarakan dan menyelesaikan masalah-masalah keumatan yang relevan sesuai dengan kondisi kekinian dewasa ini.

“Mengingat di tahun 2023 ini kita telah memasuki revolusi digital 5.0. Itu artinya peran persidangan ini sudah harus mencakapkan perkembangan teknologi informasi digital ini,” kata Ketua Panitia Persidangan ke-42 Jemaat GPM Kairatu 2023, Marcoroi Lekawael dalam laporannya.

Peserta persidangan berjumlah 125 orang. Terdiri dari peserta biasa 91 orang dan peserta luar biasa 33 orang.

Sementara itu Ketua Majelis Jemaat GPM Kairatu, Pdt. Okter Tapilou menjelaskan persidangan jemaat adalah momen evaluasi pelayanan tahunan sekaligus membahas dan menetapkan program dan anggaran tahun berikutnya.

“Meskipun diterpa dengan berbagai tantangan, namun oleh karena kasih sayang Tuhan Yesus melalui tuntutan Roh Kudus, amanat persidangan ke-41 tahun 2022 telah digumuli bersama,” ujarnya.

Tapilou mengungkapkan tahun 2022 sebanyak 80 kegiatan ditetapkan. Terealiasi 58 kegiatan atau 59,38%.

Realisasi pendapatan Rp. 1.041.881.900 atau 94%. Sedangkan realisasi belanja  sebesar Rp. 1.39.241.000 atau 94%.

“Penetapan rekomendasi ada 14 rekomendasi yang terealisasi 12 atau 85,71%,” jelasnya.

Lanjut Tapilou, hal ini memperlihatkan bahwa jemaat GPM Kairatu memiliki dukungan daya dan dana untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Persidangan Jemaat GPM Kairatu ke-42 berlangsung di bawah sorotan tema “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatan”. Sub Tema, Memperkuat Gereja dan Pembangunan Demokrasi serta Hidup Bersama yang Berkelanjutan di Tengah Perubahan Zaman.

“Tema dan sub tema ini mengharuskan pelayan dan umat untuk sungguh-sungguh menghamba dalam mengerjakan keselamatan demi kebaikan banyak orang, mulai dari pribadi, keluarga, hidup bermasyarakat, sumber daya manusia maupun alam sebagai tempat dimana kita bertanggung jawab memperjuangkan dan menghadirkan tanda-tanda syalom Allah di bumi ini,” tandas Tapilou.

Ia mengatakan pergumulan gereja saat ini dan ke depan sangat berat. Para pelayan dan warga gereja harus terus membenahi diri.

“Ketika kita diperhadapkan dengan tantangan di bidang ekonomi yang turut mempengaruhi pendidikan dan masa depan generasi baru, lajunya kemajuan IPTEK, persekutuan dan tidak kalah pentingnya adalah tantangan di bidang politik,” ujarnya. (ZI-14)