Ragam

Vernando Lameky Cs Ciptakan Minyak Atsiri dari Daun Cengkeh Atasi Nyeri Gigi

ZonaInfo.id, Ambon – Dosen Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Ns. Vernando Yanry Lameky dan kawan-kawan menciptakan minyak Atsiri dari daun Cengkeh untuk mengatasi nyeri gigi.

Lameky kepada ZonaInfo.id, Sabtu (5/11/2022) menjelaskan riset yang sedang dilakukan tentu memiliki tujuan penting yakni membuat inovasi minyak Atsiri dari daun Cengkeh sebagai pengobatan non farmakologi pada pasien di pelayanan kesehatan.

Tim Riset UKIM yang dikenal sebagai “Kampus Orang Basudara ini” terdiri dari Ketua Ns. Vernando Yanry Lameky, Anggota Griennasty C. Siahaya, serta melibatkan seorang mahasiswa yaitu Frily W. Pattisinay.

Riset telah dilaksanakan sejak 4 Oktober hingga 4 November tahun 2022.

Lameky menjelaskan proses menghasilkan minyak Atsiri diperlukan bahan daun Cengkeh yang dikumpulkan dari 2 lokasi yang berbeda yaitu Negeri Soya, Pulau Ambon dan Negeri Wassu, Pulau Haruku.

“Selanjutnya bahan daun Cengkeh disortir dan dijemur di bawah sinar matahari selama lima sampai tujuh hari. Bahan daun Cengkeh kering (1 kg) kemudian dilakukan destilasi uap (penyulingan) selama 3 sampai 6 jam,” paparnya.

Lanjut Lameky, sampel destilasi awalnya bercampur minyak dan air kemudian dipisah sampel minyak Atsiri menggunakan separatory funnel (corong pemisah).

Sampel kemudian dikeringkan dengan Natrium Sulfat Anhidrat (Na2SO4) agar hasil minyak Atsiri daun Cengkeh lebih murni. Kemudian sampel disimpan dalam botol dingin berwarna coklat sampai analisis komposisi kimia dilakukan.

Lameky mengungkapkan bukan hanya membuat minyak Atsiri dari daun Cengkeh yang kadang daunnya itu diabaikan oleh petani atau masyarakat, nyatanya minyak Atsiri telah dilakukan uji komposisi senyawa di Lab Kimia Organik Universitas Pattimura.

“Fakta bahwa hasil minyak dari daun Cengkeh memiliki kandungan Eugenol yang tinggi yaitu 82,43% β-caryophylene 12,42% dan Caryophylene oxide 5,17%,” jelasnya.

Lameky menjelaskan lagi menurut studi literatur dan riset baik nasional maupun internasional menunjukan bahwa kandungan Eugenol dalam daun Cengkeh memiliki sifat sebagai anti nyeri, anti jamur, antioksidan, anti bakteri, dan  anti-inflamasi.

Lameky berharap minyak Atsiri dari daun Cengkeh dijadikan Evidance Based Practice dan inovasi terapi yang efisien dan efektif pada masyarakat di seluruh pelayanan kesehatan khususnya Kota Ambon.

“Untuk industri farmasi menggunakannya sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, pembunuh bakteri, sedangkan pada petani Cengkeh dapat meningkatkan nilai ekonomi secara signifikan,” ujarnya.

Lameky mengimbau kepada mahasiswa di Kota Ambon khususnya di kampus UKIM jika ada yang tertarik meneliti (skripsi) terkait efek Eugenol dalam minyak Atsiri dari daun Cengkeh dapat berkonsultasi dengan dirinya. (ZI-10)