Kota

Launching Si Petani Pelik dan Si Marinyo, Wattimena Harap Minimalisir Potensi Konflik

ZonaInfo.id, Ambon – Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon melaunching aplikasi Sistem dan Tanggap Dini Pencegahan Konflik Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal Melalui Media Komunikasi (Si Petani Pelik) dan Sistem Manajemen Data dan Informasi Terintegrasi dan Mengayomi (Si Marinyo).

Peluncuran berlangsung, Senin (5/12/2022) di ruang Vlisingen, Balai Kota.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena berharap peluncuran aplikasi Si Petani Pelik dan Si Marinyo dapat meminimalisir potensi konflik.

“Kenapa sampai Si Petani Pelik dan Si Marinyo dilaunching, karena kita sebenarnya ada dalam upaya untuk merawat kebersamaan hidup orang bersaudara di Kota Ambon,” katanya.

Ia mengungkapkan pengalaman pahit konflik sosial 20 tahun silam bernuansa SARA menjadi pelajaran berharga untuk tidak boleh lagi terulang di Kota Ambon.

“Nah karena itu berbagai upaya kita lakukan, ya sistem pencegahan dini untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya dengan memberikan ruang yang cukup kepada masyarakat untuk  berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Ambon,” ucapnya.

Lanjut Wattimena, komunikasi merupakan cara untuk meminimalisir potensi konflik. Kalau masyarakat merasa tidak bisa memperoleh informasi dan mereka punya aspirasi tidak tersampaikan, lama-lama menjadi bukit dan bisa menjadi salah satu sumber konflik.

Ia mengharapkan Si Petani Pelik dan Si Marinyo pada waktunya akan dapat menjadi solusi untuk meminimalisir potensi konflik di Kota Ambon.

“Kenapa berpotensi konflik karena terciptanya segregasi kehidupan masyarakat di Kota Ambon,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Joy Adriaansz menjelaskan aplikasi Si Petani Pelik dan Si Marinyo merupakan proyek perubahan dalam rangka pelaksanaan kepimpinan tingkat II Angkatan 25 Tahun 2022.

“Jadi apa yang dimaksudkan dengan Si Petani Pelik dalam pemahaman bahwa itu adalah bagian daripada aparatur ASN,” ujarnya.

Lanjut Adriaansz, ASN dalam situasi saat ini adalah sebagai pelayan masyarakat. Karena itu   memposisikan dalam proyek perubahan ini dengan Si Petani.

Sementara kata Pelik dalam Bahasa Indonesia artinya sulit atau susah. Ini sama seperti karakter ASN.

“Padahal kita ketahui bersama karakter ASN adalah memberikan informasi kepada masyarakat atau menyampaikan atau sebagai mediator dan menyampaikan informasi kepada masyarakat terhadap berbagai hal yang dilakukan oleh pemerintah selama,” jelasnya.

Selanjutya aplikasi Si Marinyo. Selama ini fungsi Marinyo sudah ditinggalkan. Marinyo adalah orang yang menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Kita akan menghidupkan kembali kearifan lokal dan budaya sehingga pada akhirnya akan menjadi potensi mendeteksi timbulnya konflik di masyarakat,” ungkap Adriaansz.

Karena itu lahirlah Si Marinyo dari salah satu kearifan lokal. Marinyo akan mendeteksi semua hal dengan menggunakan analitik intelegensi semua berita secara online.

“Dapat menganalisis potensi-potensi konflik lewat informasi di internet, baik itu media sosial, berita online, maupun partisipasi masyarakat melalui kelompok informasi masyarakat (KIM) yang nantinya terbentuk di seluruh desa/negeri dan kelurahan,” jelas Adriaansz. (ZI-10)