
Kolatlena: Perusahaan Tak Hargai Masyarakat Adat Bati
ZonaInfo.id, Ambon – Anggota DPRD Provinsi Maluku, Alimudin Kolatlena menilai PT. Balam Energy Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospecting Indonesia yang melakukan eksplorasi minyak di hutan adat Bati Kelusi dan Bati Tabalen, Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tidak menghargai masyarakat adat setempat.
Ia menegaskan tindakan sepihak yang dilakukan oleh perusahaan menghancurkan tatanan dan nilai adat masyarakat Bati.
“Pihak perusahaan tidak menghargai keberadaan masyarakat adat yang dengan seenaknya melakukan pengeboran tanpa izin. Bahkan melakukan aktivitas pada lokasi yang dianggap sakral oleh masyarakat adat di dataran pulau Seram Timur tersebut,” tandas Alimudin Kolatlen, kepada ZonaInfo.id, Rabu (10/8/2022).
Kolatlena meminta pihak perusahaan tidak bertindak seenaknya. Sebab wilayah tersebut merupakan hak ulayat dalam tatanan adat yang dilestarikan masyarakat Bati.
“Jangan hancurkan tatanan dan nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama pihak perusahaan sebagai pemilik modal dan pemerintah daerah harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Jangan hanya mau merampok hasil alam saja.
Ia mengecam keras aktivitas PT. Balam Energy Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospecting Indonesia di hutan adat Bati.
Kolatlena berharap pemerintah daerah menjembatani persoalan yang terjadi sehingga tidak merugikan masyarakat adat Bati.
“Pemerintah daerah wajib hadir menjembatani persoalan sebab ini jika tidak diselesaikan maka akan merusak tatanan adat dan lingkungan masyarakat adat,” ujarnya.
Ia juga meminta DPRD SBT untuk bersuara. Jangan hanya diam saja melihat aktivitas PT. Balam Energy Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospecting Indonesia di wilayah adat masyarakat Bati.
“DPRD SBT sebagai representasi suara rakyat mereka hanya membisu, pura-pura tuli dan berpangku tangan tanpa bersuara atas tindakan yang dilakukan kedua perusahaan,” tandasnya.
Sebelumnya ratusan aktivis peduli hutan adat Bati Kelusi dan Bati Tabalen menggelar demonstrasi meminta PT. Balam Energy Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospecting Indonesia angkat kaki dari hutan adat Bati.
Aksi demo berlangsung di Kantor Bupati SBT kemarin siang. Mereka juga melakukan aksi di kantor perusahaan. (ZI-10)