Kota

Wattimena-Toisutta Pastikan Merealisasikan Janji ke Masyarakat

ZonaInfo.id, Ambon – Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena dan Wakil Wali Kota, Ely Toisutta memastikan akan merealisasikan janji-janji kampanye kepada masyarakat.

Saat menyampaikan pidato perdana dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Ambon, Selasa (4/3/2025) di Gedung DPRD Kota Ambon, Belakang Soya, Wattimena menyampaikan sebagian besar janji kampanyenya bersama Toisutta kepada masyarakat.

“Kami ingin Ambon semakin baik, Ambon semakin maju. Kita berdua, ingin seluruh masyarakat di kota ini memperoleh akses air bersih, kita berdua ingin Ambon bersih lewat pengolahan sampah yang lebih baik, kemacetan di Kota Ambon harus dapat kita kurangi. Jalan-jalan raya, lampu penerangan jalan, jalan setapak, pasar, pemukiman kumuh dan fasilitas umum lainnya, harus ditata dan diperbaiki,” ujar Wattimena.

Lanjutnya, lapangan kerja harus tersedias, investasi harus dipermudah, berikan modal usaha bagi masyarakat, para pelaku usaha, memberikan peluang usaha bagi kaum disabilitas.

“Katong dua ingin bangun mal pelayanan publik agar memberikan kemudahan kepada masyarakat, dalam pengurusan perizinan dan non perizinan. Untuk hal ini sebelum akhir tahun 2025, mal pelayanan publik Kota Ambon dapat diresmikan dan digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tandasnya.

Wattimena dan Toisutta mau bangun ekosistem ekonomi kreatif untuk mengurangi pengangguran di Kota Ambon dan mendukung branding Ambon City of Music.

“Katong ingin meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, perbaiki fasilitas puskesmas, fasilitas sekolah yang ada di Kota Ambon. Tingkatkan pendapatan asli daerah melalui intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Kota Ambon diarahkan menuju kota yang ada dalam kemandirian fiskal, sehingga tidak tergantung dari dana transfer pemerintah pusat,” tandas Wattimena.

Keduanya ingin selalu berjumpa dengan masyarakat dalam program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jumpa Rakyat yang dilaksanakan setiap hari Jumat, sehingga wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, persoalan yang dialami, dan pemerintah berupaya untuk mengatasinya.

“Katong ingin pariwisata di Kota Ambon semakin maju dan berkembang lewat penataan pariwisata terintegrasi, memperbaiki objek-objek wisata yang ada, memadukan keindahan alam dengan atraksi seni dan budaya, sesuai kearifan lokal masing-maisng desa dan negeri di Kota Ambon,” ujar Wattimena.

Wattimena dan Toisutta juga akan menata birokrasi yang capable, handal dan bersih, bebas KKN.

Keduanya juga ingin melanjutkan pengembangan Ambon Smart City, mengurangi kemiskinan, melakukan kegiatan pemberdayaan, hibah dan bantuan sosial, menguatkan peran lembaga keagamaan, forum komunikasi umat beragama, memberikan insentif bagi penjaga gereja, masjid, pura, dan penjaga viara.

Kemudian menguatkan peran pemuda dalam industri kreatif, serta memfasilitas peran lembaga adat, OKP, LSM, Forum Anak, Paguyuban, Pers, dan ormas lainnya.

“Itulah sebagian besar dari janji-janjii politik kami berdua kepada masyarakat yang menjadi salah satu faktor penentu, terpilihnya kami menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon. Oleh karena itu, suka ataupun tidak, setuju ataupun tidak, janji-janji politik ini harus kita wujudkan bersama sebagai timbal balik harga yang harus kita bayar atas kesediaan masyarakat yang telah memilih, dan mempercayakan kami berdua, sebagai pemimpin di Kota Ambon Manise,” tandas Wattimena.

Terlepas dari hal-hal dimaksud, Kota Ambon harus terus berbenah agar sejajar dengan kota-kota lainnnya di Indonesia.

“Penanganan stunting harus terus dilakukan, kebijakan ornag tua asub stunting, pemberian makanan tambahan, memaksimalkan peran-peran kader posyandu, penambahan insentif kader posyandu menjadi prioritas dalam upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Ambon,” papar Wattimena.

Persoalan disclaimer yang masih dialami Pemkot Ambon, BPK tidak menyatakan pendapat terhadap laporan keuangan Pemkot Ambon juga menjadi prioritas. Karena itu, seluruh jajaran birokrasi harus tunduk dan patuh terhadap aturan pengelolaan keuangan yang berlaku.

“Tidak ada tempat lagi bagi ASN yang tidak berkomitmen untuk hal ini. Yang masih mengelola keuangan dengan yang tidak patuh akan mendapatkan resiko dari kami berdua, baik pemberhentian dari jabatan maupun tindakan disiplin lainnya,” tandas Wattimena. (ZI-21)

Tinggalkan Balasan