ZonaInfo.id, Ambon – Kota Ambon, Kabupaten SBB, Malra, Malteng, dan Kabupaten MBD masuk sebagai Kota Kabupaten mitra kerja sama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Fase 3.
“Kami turut menyambut Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kabupaten MBD, dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) untuk bergabung sebagai Kabupaten dan Kota Mitra INOVASI Fase 3,” kata Kepala Pusat Perbukuan BSKAP Kemendikdasmen, Supriyanto dalam sambutannya pada Rapat Komite Pengarah Program INOVASI Fase 3 Provinsi Maluku, di SwissBell Hotel lt2, Selasa (22/4/2025).
Tema kegiatan ini, “Perbaikan Kualitas Pembelajaran Melalui Peran Aktif Ekosistem Pendidikan Daerah”.
Hadir Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie, Bupati Malra, Malteng, Wali Kota Ambon, konselor pembangunan manusia kedutaan besar Australia di Jakarta, Hannah Derwent, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, para pimpinan OPD lingkup Provinsi Maluku dan Kota, para tamu undangan.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon yang telah menunjukkan komitmen luar biasa untuk terlibat di dalam program INOVASI.
Supriyanto menjelaskan program ini telah berjalan dari tahun 2016 dan menjadi simbol kemitraan strategis antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Australia yang membawa semangat gotong royong dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya di bidang literasi, numerasi, dan pembangunan karakter.
Ia menjelaskan, salah satu keunggulan dari program inovasi selama ini adalah, program ini selalu sejalan dengan prioritas pemerintah. Seperti, dukungan inovasi bagi Kemendikdasmen inovasi selalu sejalan dengan tagline “Kementerian yang baru yaitu pendidikan bermutu untuk semua”. Termasuk di dalamnya pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning), Wajib belajar 13 tahun, tes kemampuan akademik (TKA), penguatan desain dan teknologi serta isu-isu penting seperti inklusi, kesetaraan gender, dan perubahan iklim.
“Program inovasi juga pendukung Kemendikdasmen dalam memperkuat penggunaan buku anak untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa,” tandasnya.
Supriyanto mengatakan studi menunjukkan bahwa kombinasi antara pelatihan guru dan penggunaan buku anak, lebih signifikan meningkatkan kemampuan literasi siswa, dibandingkan dengan pendekatan yang hanya melibatkan guru tanpa disertai pemanfaatan bukunya.
“Fase 3 INOVASI membawa semangat baru, dengan memperkuat ekosistem pendidikan daerah yakni, sinergi antara pemerintah daerah, UPT pusat, perguruan tinggi, dan komunitas ini adalah contohnya bahwa transformasi pendidikan akan lebih kuat jika dibangun bersama-sama,” ujarnya.
Supriyanto menjelaskan, Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menanti praktek baik di Maluku untuk menjadi inspirasi bagi provinsi yang lain, dan sebagai bahan berharga dalam menyusun kebijakan pendidikan nasional yang lebih kontekstual dan berpihak.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Australia yang terus mendukung transportasi pendidikan di Indonesia, kemitraan antara dua negara sahabat ini telah memberikan kontribusi besar, bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan kami berharap kerjasama ini dapat semakin diperkuat untuk mencapai kemakmuran kedua bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Maluku Sadali Ie dalam sambutannya mengatakan, kualitas SDM di Maluku sangat dipengaruhi oleh mutu pendidikan dasar di tingkat kabupaten dan kota, pendidikan dasar juga menjadi fondasi utama dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM).
“Penguasaan literasi, numerasi, dan karakter siswa yang baik sejak usia dini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan hingga jenjang pendidikan tinggi,” ujarnya saat membuka Rapat Komite Pengarah Program INOVASI.
Sadali juga menyampaikan tantangan pendidikan ke depannya ialah, memastikan tenaga kependidikan mengerti dan paham mengenai teknologi, seperti menunjukan kemampuan, memahami, dan mempraktekan teknologi digital anak-anak.
“Saya berharap program INOVASI Fase 3 bukan hanya dapat meningkatkan kemampuan siswa, namun juga meningkatkan kompetensi guru, terutama dalam menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran,” tandasnya.
Sadali menyampaikan keberhasilan pendidikan dasar menentukan keberlanjutan pada jenjang pendidikan berikutnya, sehingga kerja sama antara semua tingkat pemerintahan sangat penting, terutama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang bermutu, efektif, efisien, dan berkesinambungan
“Tantangan pendidikan dasar di Maluku saat ini adalah rendahnya tingkat literasi dan numerasi siswa, serta kebutuhan untuk memperkuat pendidikan karakter,” tandasnya.
Sadali mengatakan INOVASI hadir di Maluku untuk merespons tantangan ini, dengan fokus pada kesetaraan gender, disabilitas, serta integrasi pendidikan perubahan iklim dalam kurikulum pembelajaran.
“Pentingnya kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam menjaga kualitas pendidikan,” ujarnya. (ZI-21)