ZonaInfo.id, Ambon – Tim Pengabadian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) dan Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Husada menghadirkan inovasi di Dusun Mahia, Desa Urimesing, Kecamatan Nusanie, Kota Ambon.
Mereka mengolah limbah daun cengkeh menjadi obat sakit gigi bagi masyarakat di Dusun Mahia.
“Sakit gigi adalah masalah kesehatan yang umum dihadapi oleh banyak orang, dan sering kali sangat mengganggu. Namun, ada alternatif alami yang efektif untuk mengatasi rasa sakit ini, yaitu minyak atsiri yang didestilasi dari cengkeh,” kata Ketua Tim PkM Dosen UKIM, Ns Vernando Yanry Lameky, S.Kep, M.Kep kepada ZonaInfo.id, Senin (21/8/2023).
Lameky melanjutkan, kali ini inovasi dari limbah daun cengkeh yang telah dilakukan tahap penyuluhan selama 2 hari yaitu pada Sabtu dan Minggu (19-20/8/2023) oleh Tim PkM Dosen.
Tim ini melibatkan 2 orang dosen yaitu Isak Roberth Akollo, S.Kep, M.Sc dan Apt. Jayanti Djarami, S.Farm, M.Si.
Tim ini juga melibatkan 2 orang mahasiswa, Billy Franscois Kolibonso dan Devan Hendrik Pattinasarany, serta Hedikel de Fretes selaku Ketua Mitra Dusun Mahia.
“Penyuluhan yang dilakukan sangat menarik perhatian masyarakat, dan minyak daun cengkeh menjadi tren di Dusun Mahia,” kata Lameky.
Wakil Ketua Majelis Jemaat Dusun Mahia, Pnt. Alfin dalam arahannya menyambut baik program dari tim PkM Dosen UKIM dan STIKes Husada.
“Beginilah suasana di Dusun Mahia yang siap menerima pengetahuan dan pengalaman,” ujar Lameky mengutip ucapan Alfin.
Ia berharap penyuluhan ini menjadi modal utama agar nantinya setelah pelatihan para peserta mengetahui tujuan dan manfaat minyak daun cengkeh.
Ketua Mitra Dusun Mahia, Hedikel de Fretes berterima kasih Tim PkM yang telah berjuang sehingga lolos dan mendapatkan dana dari Kemendikbud Ristek.
“Sesuai dengan percakapan kita di awal tahun Ketua Tim menegaskan jika lolos baru didanai dan mitra mendapat 40% dalam bentuk teknologi dan inovasi,” ungkap de Fretes.
Ia berharap para peserta nantinya bisa mengikuti tahap penyuluhan selama 2 hari dengan baik, karena ketel dalam proses pemesanan.
Ketua Tim PkM, Ns. Vernando Yanry Lameky, S.Kep, M.Kep juga bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbud Ristek yang telah menyetujui untuk mendanai program ini melalui dana hibah sebesar Rp42.674.000.
“Mitra mendapat 40% dalam bentuk teknologi dan inovasi sesuai panduan hibah tahun 2023,” jelasnya. Lameky meminta program ini jangan disia-siakan karena tim PkM dosen sudah berjuang untuk lolos dana hibah.
“Nantinya 1 unit destilasi (ketel) kapasitas 20 kg dan penunjang lainnya yang sedang dipesan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Karena di tahun depan kami akan mengusul kembali hibah dengan mitra yang saat ini (keberlanjutan),” ujarnya.
Lameky berharap 20 orang yang masuk dalam kelompok bisa mengedukasi program ini kepada keluarga.
Sementara itu, Isak Roberth Akollo, S.Kep, M.Sc saat memaparkan materinya menjelaskan kesehatan gigi dan mulut adalah komponen penting dari kesejahteraan umum seseorang.
Ia juga menjelaskan sikat gigi secara teratur dan anatomi gigi yang perlu diketahui peserta.
Pemateri di hari kedua, Apt. Jayanti Djarami, S.Farm, M.Si menyampaikan terkait obat tradisional, termasuk daun cengkeh.
Djarami dalam paparannya menjelaskan daun cengkeh memiliki sifat anti nyeri, anti bakteri, anti virus, bahkan antioksidan karena terdapat senyawa yang menjalankan fungsinya dengan baik (eugenol). (ZI-21)