ZonaInfo.id, Namlea – Baba Bugis bersama warga Desa Kaki Air, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Buru berhasil menemukan anaknya S, bocah perempuan berusia 8 tahun yang hilang sejak Rabu lalu akibat diterkam buaya.
Kepala Desa Kaki Air, Rahmawati Dafrulla menjelaskan, kalau korban S ditemukan sudah meninggal pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 WIT oleh orang tua kandungnya dan beberapa warga yang melakukan pencarian dengan menggunakan speedboat.
Kepala Desa Kaki Air, Rahmawati Dafrulla menjelaskan, kalau korban S ditemukan sudah meninggal pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 WIT oleh orang tua kandungnya dan beberapa warga yang melakukan pencarian dengan menggunakan speedboat.
Kepada awak media lewat telepon, Rahmawati Dafrullah lebih jauh mengisahkan, kalau ia terus memotivasi warganya agar terus membantu Baba dan keluarganya terus mencari korban.Karena itu walau malam Jumat, Baba dan warga terus berupaya mencari S.
Mereka terus termotivasi mencari, setelah beberapa jam sebelumnya ada yang berhasil menangkap dan menembak mati buaya berukuran besar yang dicurigai menerkam korban.
Perut buaya sempat dibelah warga dan tidak ditemukan jenazah korban di sana, sehingga warga yakin korban masih ada tersimpan di suatu tempat dan belum sempat jadi santapan buaya.
Perut buaya sempat dibelah warga dan tidak ditemukan jenazah korban di sana, sehingga warga yakin korban masih ada tersimpan di suatu tempat dan belum sempat jadi santapan buaya.
Menurut kepala desa, orang tua S dan juga warga sangat yakin kalau anaknya berada di sekitar lokasi saat buaya pertama kali ditemukan dan ditembak mati. Akhirnya fokus pencarian terpusat di lokasi tersebut dan korban ditemukan pukul 03.00 WIT.
“Korban ditemukan sudah meninggal. Pada tubuh korban ada luka gigitan di kaki dan luka cakaran di dada,” jelas Rahmawati Dafrulla.
Sebagaimana diberitakan, bocah perempuan berusia 8 tahun berinisial S hilang diterkam buaya saat bermain bersama teman-temannya di Kali Desa Kaki Air, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Buru.
Upaya pencarian terus dilakukan dari Rabu sore. Sutarsih , salah satu wartawati yang ikut bersama rombongan tim pencari yang berhasil dihubungi lewat HP menjelaskan, kalau pencarian ikut mengerahkan satu tim armada Basarnas dan satu tim armada dari Polrairud Polres Pulau Buru.
Upaya pencarian terus dilakukan dari Rabu sore. Sutarsih , salah satu wartawati yang ikut bersama rombongan tim pencari yang berhasil dihubungi lewat HP menjelaskan, kalau pencarian ikut mengerahkan satu tim armada Basarnas dan satu tim armada dari Polrairud Polres Pulau Buru.
Masyarakat Desa Kaki Air juga menurunkan sejumlah armada nelayan dan bersama-sama melakukan pencarian.
Pencarian dilakukan dari titik TKP dengan radius mencapai 30 mil, menyisir jauh ke dalam Sungai Waeapo dan juga menyisir bibir laut dari Teluk Kayeli hingga Teluk Namlea .
Pencarian dilakukan dari titik TKP dengan radius mencapai 30 mil, menyisir jauh ke dalam Sungai Waeapo dan juga menyisir bibir laut dari Teluk Kayeli hingga Teluk Namlea .
Tapi masih juga belum didapati korban maupun buaya yang diduga menerkam bocah malang itu.
Sementara informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, bocah S diterkam buaya saat sedang bermain bersama tujuh orang temannya di Kali Kaki Air Waeapo, pada pukul 15.30 WIT Rabu (14/10/2021).
Sebelum peristiwa naas itu terjadi, bocah S bersama rekan-rekannya lagi keasyikan bermain di Kali Kaki Air Waeapo, tepat di depan rumah Dedy Suardi.
Sementara informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, bocah S diterkam buaya saat sedang bermain bersama tujuh orang temannya di Kali Kaki Air Waeapo, pada pukul 15.30 WIT Rabu (14/10/2021).
Sebelum peristiwa naas itu terjadi, bocah S bersama rekan-rekannya lagi keasyikan bermain di Kali Kaki Air Waeapo, tepat di depan rumah Dedy Suardi.
Saat itu air lagi sedang surut , sehingga kedelapan bocah ini bermain sepuas-puasnya di sana.
Berselang kemudian, ada empat bocah yang naik ke darat dan hanya S bersama tiga rekan sebaya dua perempuan dan satu laki-lakinya berinisial N, C dan R yang terus bermain. Namun tiba-tiba saja datang seekor buaya yang langsung menerkam S di depan mata N, C dan R.
Berselang kemudian, ada empat bocah yang naik ke darat dan hanya S bersama tiga rekan sebaya dua perempuan dan satu laki-lakinya berinisial N, C dan R yang terus bermain. Namun tiba-tiba saja datang seekor buaya yang langsung menerkam S di depan mata N, C dan R.
Menyaksikan S dibawa buaya, bocah N, C dan R sontak berteriak sehingga mengagetkan warga. Namun saat warga hendak menolong, buaya yang membawa S telah menghilang.
Ketiga bocah itu, kepada warga Desa Kaki Air menceritakan melihat S dipeluk buaya dan langsung dibawa pergi menjauh ke kali di kawasan RT 03 Desa Kaki Air. (ZI-18)