ZONAINFO.ID,Ambon – Memasuki hari ketiga pencarian 25 korban ABK KM.Hentri di perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, Basarnas Ambon mengerahkan Tim Rescue Unit Siaga SAR Dobo beserta unsur potensi SAR dengan menggunakan Kapal KP 3002 Teluk Ambon milik Polairud Polda Maluku
Tim gabungan ini sejak pukul 0810 WIT menuju LKK guna melaksanakan Operasi SAR pada koordinat 6° 18’ 32.10’’ S – 132° 17’ 17.34’’ E, jarak ± 121,38 NM dengan heading 253° arah Barat Daya dari unit siaga SAR Dobo.
Dalam rilis yang diterima ZonaInfo.Id mengungkapkan, pos SAR Tual terus berkoordinasi dengan Dandim 1503 Maluku Tenggara dan Wakapolres Maluku Tenggara, untuk melibatkan unsur potensi SAR yang ada di Pulau Tanimbar dalam hal ini Babinsa dan Bhabinkamtipmas dalam pengarahan masyarakat setempat untuk pelaksanaan Operasi SAR bila memungkinkan cuaca membaik, dikarenakan sampai saat ini, wilayah perairan Maluku Tenggara terpantau warning sampai beberapa hari kedepan.
“Basarnas Ambon juga terus berkoordinasi dengan Guspurla Ambon dalam hal pengarahan unsur potensi SAR dengan menggunakan Kapal KRI LAYARAN untuk pelaksanaan operasi SAR KM.Hentri diperairan Pulau Tanimbar Kabupaten Maluku Tenggara,” jelas Kepala Kantor Basarnas Ambon, Mustari.
Untuk diketahui, KM Hentri dilaporkan terbakar di tengah laut antara Pulau Molu, Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Sebanyak 32 ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Dua orang ABK tewas terjebak di dalam kapal, 5 orang ABK berhasil selamat, dan 25 orang lainnya dinyatakan hilang.
Kapal penangkap cumi ini berangkat dari pelabuhan Muara Angke Jakarta hendak menuju Merauke, Provinsi Papua pada 15 Agustus 2021.
Selama berlayar sesampainya di perairan Kepulauan Tanimbar sekitar 50 Mil antara Perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara kapal diterjang gelombang setinggi 3 meter sehingga mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal dan kobaran api dari dalam kapal.
Sementara para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air. Dalam kejadian ini menurut informasi 2 orang ABK tewas terjebak di dalam kapal, 5 orang ABK berhasil selamat, dan 25 orang ABK lainnya dinyatakan hilang.
Ke 5 korban yg berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan asal Pulau Tanimbar Kabupaten Malra saat ini berada di Desa Mun, Pulau Tanimbar guna mendapatkan perawatan.
Lima korba yaitu, satu, Ardin Rahman (Sukabumi), dua, Angga framudia (Sukabumi) tiga, Hengky (Palembang), empat, Asep Suryana (Sukabumi), dan lima La Asri (Ambon).
Sampai saat ini korban sudah dalam kondisi membaik. Direncanakan ke 5 korban akan dievakuasi ke Kota Tual oleh Tim Rescue Pos SAR Tual namun masih terkendala peringatan warning dan cuaca ekstrim.
Ditambahkan, selama operasi SAR cuaca diselimuti hujan ringan, angin Timur – Tenggara berkecepatan 25 knots, dan Ratas tinggi gelombang mencapai 5 meter.
Sedangkan unsur yang dilibatkan dalam operasi tersebut yakni, unit siaga SAR Dobo, pos SAR Tual, Polairud Polda Maluku, Polairud Polres Dobo, Lanal Tual dan Lantamal IX Ambon.
Alut yang digunakan dalam operasi tersebut diantaranya, KP 3002 Teluk Ambon dan Kapal KRI LAYARAN. (ZI-15)