
Perwakilan 60 Lembaga Gereja Hadiri KONAS IV Mutiara Nusantara di Ambon
ZonaInfo.id, Ambon – Sebanyak perwakilan dari 60 Lembaga Gereja berasal dari 18 Provinsi mengikuti kegiatan Konsultasi Nasional (KONAS) IV Mutiara Nusantara di Kota Ambon.
Pembukaan berlangsung, Jumat (28/11/2025), di Gereja Maranatha. Puncak kegiatan dengan tema: God’s Wave of Divine Reversal” ini, akan berlangsung pada 1 Desember.
Hadir dalam acara pembukaan Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, Staf Ahli Gubernur Maluku, Semmy Huwae, MPH Sinode GPM, Ketua Umum DPP GAMKI, Martin Philip Sinurat, Rektor UKIM dan Dekan Fakultas Theologia, Rektor IAKN, para Pimpinan Gereja dan Pendeta, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan rasa syukur karena Kota Ambon kembali dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan gereja berskala Nasional. Sambutan hangat diberikan kepada seluruh tamu undangan dan peserta yang datang dari luar daerah.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kota Ambon, kami menyampaikan selamat datang di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Negeri Raja-Raja,” ujarnya.
Ia mengatakan, menjadi tuan rumah merupakan kehormatan sekaligus kesempatan untuk memperkuat kesatuan tubuh Kristus dan memperluas kolaborasi lintas sektor Gereja di tengah berbagai tantangan zaman.
Wali Kota mengungkapkan kondisi Kota Ambon yang tengah menghadapi tantangan berat, baik dari sisi fiskal maupun kebutuhan masyarakat yang kian meningkat. Selain itu, upaya menjaga semangat persatuan dan persaudaraan antarwarga juga menjadi pekerjaan bersama.
“Kami percaya melalui sinergi antara Pemerintah Pusat, Daerah, Gereja, Lembaga Pendidikan, dan seluruh elemen bangsa, kita dapat memperkuat harmoni serta rasa persatuan mulai dari Ambon untuk Indonesia,” tandasnya.
Ketua Umum Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt. S.I. Sapulette menekankan, KONAS IV Mutiara Nusantara diharapkan memperkuat jaringan kerja gereja-gereja untuk berkolaborasi dalam transformasi bangsa.
“Jaringan kerja bersama ini kiranya melahirkan gagasan dan strategi-strategi baru serta inovasi pelayanan yang memberi solusi atas tantangan gereja-gereja dan bangsa kita,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah, Sapulette menegaskan kesiapan penuh untuk menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan. Dukungan umat dan pelayan GPM menjadi modal penting dalam menyelenggarakan kegiatan berskala nasional tersebut.
“Dengan pertolongan Tuhan, kami siap menyukseskan Konsultasi Nasional Mutiara Nusantara keempat ini,” tandasnya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi gereja-gereja untuk berkumpul, saling menginspirasi, serta memperkuat konektivitas dalam mewujudkan agenda bersama demi Indonesia yang lebih adil dan damai.
“Biarlah pertemuan ini menjadi kekuatan yang menggerakkan kemajuan masyarakat dan transformasi bangsa,” ujar Sapulette.
Ketua Panitia, Pdt. Henry Rutumalessy, menjelaskan puncak acara KONAS IV Mutiara Nusantara pada 1 Desember, akan didukung sekitar 175 pengisi acara, yang terlibat dalam perayaan Christmas Carol.
Momentum ini dinilai sebagai tanda dan pengingat bagi umat Kristen untuk memaknai Minggu Adventus dan Natal dengan semangat kasih Allah yang membawa damai sejahtera bagi umat manusia.
“Christmas Carol tahun ini menjadi tanda bagi orang percaya untuk memaknai Adventus dan Natal dalam gelombang kasih Allah yang menyejahterakan,” ujar Rutumalessy.
Ia memaparkan susunan acara lengkap KONAS IV Mutiara Nusantara yang berlangsung selama empat hari.
“28 November 2025 – Opening Ceremony, 29 November – Pelaksanaan beberapa ISP, termasuk Season 1, 2, dan 3, 30 November Ibadah Minggu di Gereja Maranatha pukul 09.00 WIT, dilanjutkan dengan Festival Kreativitas Pemuda yang menjadi pilot project pengembangan ekonomi GPM bersama mitra kerja, 1 Desember – Presentasi Working Group (Indonesia Barat, Tengah, dan Timur), dilanjutkan Christmas Carol pukul 18.00 WIT hingga selesai,” jelasnya.
Rutumalessy berharap pelaksanaan KONAS IV ini tidak hanya berdampak secara rohani, tetapi juga memberi kontribusi bagi kemajuan ekonomi bangsa. Kegiatan ini diharapkan memperkuat pengembangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di lingkungan gereja-gereja di Indonesia.
“Kami berharap event ini menjadi tanda bahwa gereja-gereja harus berkolaborasi untuk mewujudkan kasih Allah bagi dunia,” ujarnya. (ZI-21)
