
Klasis GPM Kairatu Gelar Semiloka Pelatihan Fasilitator Pendidikan Formal
ZonaInfo.id, Piru – Ketua Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Kairatu Pendeta Z.J Sahertian membuka semiloka pelatihan fasilitator pendidikan formal untuk para pengasuh Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI).
Kegiatan berlangsung Selasa, (26/7/2022) diawali ibadah pagi di Gedung Gereja Pniel Jemaat GPM Kairatu yang dipimpin Pendeta Sani Kainama. Sedangkan Pendeta Ny. R Parera dan Jemmy Talakua sebagai fasilitator.
Pendeta Z.J Sahertian dalam sambutannya mengungkapkan di tahun 2020 lalu melalui persidangan ke-38 Sinode GPM telah memutuskan salah satu peraturan yang sangat penting adalah peraturan pokok tentang persekutuan.
Dalam peraturan pokok pada waktu itu ada beberapa bab yang mengatur secara khusus terkait dengan pelaksanaan SMTPI dan katekisasi. Peraturan pokok ini sebetulnya adalah wujud GPM dari SMTPI.
“Meskipun peraturan pokok itu tentang persekutuan baru saja ditetapkan di tahun 2020 yang lalu, namun menajemen SMTPI dan katekisasi itu tetap ada. Panduan kita namanya tata pelayanan anak dan remaja,” jelasnya.
Lanjut Sahertian, tata pelayanan anak dan remaja ini digagas pada tahun 1986. Biasanya menjelang sidang sinode itu dilakukan musyawarah-musyawarah pada departemen-departemen dan salah satu musyawarah adalah menetapkan tata pelayanan.
“Ada beberapa jemaat yang menjadi tempat penetapan musyawarah untuk memutuskan tata pelayanan, diantaranya jemaat GPM Itawaka, jemaat GPM Hatu, jemaat GPM Alang, jemaat GPM Haruku,” ungkapnya.
Ia menjelaskan pada persidangan ke-42 MPH Sinode GPM di Kei Besar diamanatkan untuk membuat dan menyusun menajemen SMTPI dan Katekisasi.
“Dalam persidangan itu diminta menyusun petunjuk juknis pendidikan formal gereja dan oleh departemen dan biro, proses itu sudah dilakukan kemarin dalam Semiloka,” terangnya.
Dalam petunjuk teknis menajemen itu, kata Sahertian, ada yang memuat tentang menajemen SMTPI, menajemen katekisasi dan kelengkapan administrasi.
“Ada juga aktivitas evaluasi, ada monitoring dan ada banyak lain lagi yang membantu kita untuk menata pelayanan SMTPI dan katekisasi,” ujarnya.
Ia mengingatkan tidak mudah untuk mengembangkan aktivitas SMTPI dan ketekisasi karena diperhadapkan dengan banyak persoalan internal tapi, juga tantangan-tantangan eksternal. (ZI-14)