ZonaInfo.id, Namlea – Dua Babinsa di Kabupaten Buru merasa terpanggil mengenalkan nilai Pancasila kepada anak usia SD di Desa Waemorat, Kecamatan Batabual dan di Desa Batlale, Kecamatan Airbuaya.
Babinsa Desa Waemorat, Serda Ade Wahyu dari Koramil 1506-01/Namlea, kepada awak media menjelaskan, anak-anak usia dini yang masih berada dalam usia emas akan sangat mudah menangkap dan mempraktekkan suatu hal.
“Oleh karena itu, wajib bagi kita selaku orang tua untuk mengenalkan nilai Pancasila dalam keseharian anak,” jelas Serda Ade Wahyu, Jumat (28/1/2022).
Namun, kata Serda Ade, tentu saja bukan memperkenalkan secara teoritis. Melainkan, anak-anak bisa mulai mengenal Pancasila melalui aktivitas sehari-hari.
Karena itu, saat memberikan pelajaran tentang Pancasila kepada anak SDN 2 Buru di Walang Belajar Desa Waemorat, Jumat pagi, Serda Ade lebih banyak mencontohkan beberapa aktivitas yang menjadi modal awal untuk mengenalkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada anak.
Salah satu contoh mengamalkan nilai Pancasila Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, Serda Ade cara termudah mengenalkan anak dengan agama dan Tuhan YME, adalah dengan mengajaknya beribadah bersama di tempat ibadah sesuai agama masing-masing.
Menutup kegiatan belajar bersama tentang nilai Pancasila, Serda Ade memotivasi murid SD 2 Buru ini agar tetap rajin belajar dengan membagikan buku dan alat tulis.
Pada hari yang sama, bertempat di Walang Belajar Desa Batlale, Kecamatan Airbuaya, Serda Tasim Alu dari Koramil 1506-03/Airbuaya, juga mengajari anak-anak dengan matematika dan menanamkan nilai-nilai Pancasila. Anak SD di Batlale dengan seksama mengikuti mata pelajaran itu hingga selesai.
Sementara itu, Pasiter Kodim 1506/Namlea, Kapten Inf A Haris Tumenggung dihubungi terpisah menjelaskan, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Tidak hanya sekadar dibaca dan sekadar tahu saja, tapi Pancasila perlu juga diterapkan di kehidupan sehari-hari, termasuk para pelajar anak.
“Pelajar Pancasila tentu memiliki indikatornya, salah satunya beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai kepercayaan masing-masing,” ujar Kapten Haris.
Lanjutnya, kalau anak juga perlu diajarkan nilai Pancasila tentang kemandirian sehingga mereka akan mampu menghadapi situasi dan juga masalahnya.
Selain itu, nilai Pancasila yang perlu diajarkan pada anak adalah, perlu diajarkan bernalar kritis. Hal ini sangat penting untuk mengasah pemikirannya dalam melihat situasi sosial.
Anak juga perlu diajarkan bergotong royong. Tentunya, dengan mengajarkan anak bergotong royong, maka anak dapat membantu orang lain saat sedang mengalami kesulitan.
“Gotong royong sangat penting, mulai dari membantu teman atau masyarakat lain baik dari sekolah dan di rumah. Dan ini merupakan ciri karakter bangsa kita, maka dari itu perlu dipertahankan,” ujarnya.
“Selain itu, anak juga perlu ajarkan Berkebhinekaan Global. Sebab, ajaran ini penting bahwa kita hidup di tengah keberagaman. Mulai dari suku, latar belakang, dan juga agama,” pungkas Kapten Haris. (ZI-18)