Ragam

Panitia Luncurkan Logo Sidang ke-39 Sinode GPM 2025

ZonaInfo.id, Ambon – Panitia penyelenggara meluncurkan logo Sidang ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) tahun 2025, yang akan berlangsung 19-26 Oktober.

“Tanda Salib pada logo Sidang ke-39 Sinode GPM merupakan simbol universal dalam kekristenan, yang memiliki makna penderitaan, pengorbanan, atau penebusan oleh Yesus Kristus,” jelas Ketua Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) dan Dokumentasi Sidang ke-39 Sinode GPM, Ronald Lekransy, Kamis (2/10/2025).

Salib juga menjadi tanda mengikut dan memberitakan Yesus ditengah-tengah dunia, sehingga menjadi tugas gereja untuk memberitakan Kristus yang tersalib di sepanjang sejarah kehidupan. Yesus Kristus menjadi dasar kekuatan bagi gereja, dalam tugas bersekutu, bersaksi, dan melayani di tengah-tengah dunia.

Kemudian tiga tetes air yang turun menuju tempayan melambangkan anugerah Allah yang tidak pernah berhenti memenuhi, dan melengkapi gereja sepanjang masa.

“Tiga tetes melambangkan Allah Tritunggal, yang diimani sebagai Allah yang berkarya di tengah-tengah kehidupan dunia,” jelas Lekransy.

Simbol Tempayan terinsipirasi juga dari icon Kota Ambon, yakni Tampayang Sirimau. Secara simbolis, tempayan dimaknai sebagai gereja yang menerima dan menikmati anugerah Allah, yang tak pernah habis dari masa ke masa.

“Warna hijau lumut dengan guratan akar-akar kecil menandakan, bahwa kehidupan jemaat di wilayah pelayanan GPM telah berlangsung dalam waktu yang lama,” ujar Lekransy.

Lekransy mengungkapkan, simbol Gerbang Emas terinspirasi dari icon Kota Ambon, yakni Pintu Kota. Gerbang emas menjadi tanda, bahwa GPM sedang memasuki dekade terakhir menuju satu abad perjalanannya. Dan tak kalah penting adalah, perjalanan gereja akan dilalui bersama sebagian besar generasi emas GPM.

Sambungnya, Jalan Menuju Gerbang. Jalan melalui gerbang berupa tiga puluh empat garis lurus mengarah ke satu tujuan, sebagai gambaran tiga puluh empat Klasis di GPM, yang bersama-sama berjalan menuju pada satu tujuan.

“Warna Merah bermakna perjalanan gereja, di dalam tuntunan Roh Kudus, dan keberanian menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” jelas Lekransy. (ZI-21)

Tinggalkan Balasan