Politik

Gadis Umasugi ke PPP, Ingin Bersama Aziz

ZonaInfo.id, Namlea – Anggota DPRD Maluku asal Partai Golkar, Gadis Siti Nadia Umasugi merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan ingin berpasangan dengan Aziz Hentihu.

Langkah dari putri sulung Ketua DPD Partai Maluku merapat ke PPP semakin pasti, setelah ia mendaftar di hari terakhir pendaftaran sebagai bakal calon Bupati Buru sebelum partai berlambang Ka’bah itu menutup pendaftaran pukul 24.00 WIT.

Gadis tidak langsung datang mendaftar, tapi diwakili Anggota DPRD Buru asal Partai Golkar, Jaidun Saanun. Nama Jaidun sendiri masuk dalam bursa calkada dan cukup diperhitungkan, tetapi ia memilih tetap mengabdi sebagai politisi di DPRD.

Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Wakil Bupati Buru PPP, Abidin Kabau kepada media ini, Kamis tengah malam (9/5/2024) mengatakan, Gadis Umasugi adalah orang kedua yang melamar sebagai bakal calon wakil bupati. Sebelum itu, Direktur RSU Namlea, dr. Helmi Koharja.

Helmi dan Gadis mendaftar agar dapat menjadi calon wakil dari kandidat kuat Bupati Buru, Aziz Hentihu.

Aziz dan PPP yang dipilih, karena partai tersebut pemenang Pileg di Buru dan perolehan kursinya telah memenuhi syarat parlemen threshold 20 persen.

Abidin mengungkapkan sebelumnya ada beberapa nama yang diwakili oleh timnya datang ke Sekretariat DPC PPP Buru untuk mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon bupati. Namun sampai ditutup mereka tidak lagi datang mendaftar.

“Mungkin mereka merasa nanti akan kalah bersaing, sehingga memilih mundur,” tandasnya.

Beberapa pemerhati politik di Kabupaten Buru yang dihubungi terpisah, menyakini kalau Aziz Hentihu akan berpasangan dengan Gadis atau Helmi, sebab hanya keduanya yang mendaftar di PPP.

Kata mereka, mencermati perkembangan politik beberapa akhir ini, bila Gadis dan Helmi disurvey, maka tingkat rasa suka serta dipilih masih dimenangkan oleh Helmi.

Namun bila survei dilakukan setahun yang lalu, tingkat kesukaan dan dipilih, Gadis yang paling tertinggi.

Tingkat kesukaan pemilih terhadap dokter Helmi juga cukup tinggi sebagai calon wakil bupati, berpasangan dengan Aziz Hentihu.

Namun Gadis punya kelebihan yang tidak dimiliki Helmi yang basicnya hanya seorang birokrat dan pengusaha. Sebab Helmi tak punya modal partai,  sedangkan Gadis punya modal itu.

Golkar punya tiga kursi di DPRD Buru dan Ketua DPD Partai Golkar yang kebetulan juga ayah dari Gadis.

Para praktisi demokrasi dari kalangan akademisi ini tidak ingin mendahului lembaga survei resmi yang bakal dipakai PPP. Tetapi mereka yakin, kalau hasil survei nanti tidak meleset jauh dari yang diamati dan telah disebutkan di atas.

Khabarnya PPP akan menggunakan salah satu lembaga survei kredibel yang tingkat akurasinya paling terpercaya. Survei lembaga ini tidak pernah meleset.

“Kalau putih mereka katakan putih dan bila hitam tetap mereka katakan hitam,” kata akademisi Uniqbu, Muh Taib Warhangan. (ZI-18)