Kota

Puskesmas di Ambon Disarankan Tak Pakai Alat Tensi Darah Digital, Ini Penjelasan Kadis Kesehatan

ZonaInfo.id, Ambon – Puskesmas di Kota Ambon disarankan untuk tak memakai alat tensi tekanan darah digital. Alasannya, sering hasil tensi tidak akurat.

Saran ini sampaikan Bapak Haupessy saat menghadiri program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jumpa Rakyat (WAJAR), Jumat (24/10/2025), di Balai Kota.

“Di bidang kesehatan ini sebaiknya alat tensi darah jangan dipakai alat digital, tetapi gunakan alat air raksa,” ujar Haupessy.
Ia menceritakan pengalamannya menggunakan alat tensi darah digital dan alat tensi air raksa.  Saat pakai alat digital tekanan darahnya cukup tinggi yaitu 180/90. Tetapi ketika mengukur dengan alat tensi air raksa hasilnya 120/80.

“Yang beta usulkan supaya semua Puskesmas jangan memakai alat tensi digital, karena kadang-kadang baterai lemah hasilnya tidak benar,” tandasnya.

Haupessy juga mengusulkan agar ada apotek hidup di rumah dan sekolah. Memanfaatkan lahan untuk menanam obat-obatan keperluan sehari-hari.

Merespons usulkan ini, Plt, Kadis Kesehatan Kota Ambon, dr. Johan S. Norimarna menjelaskan alat tensi tekanan darah air raksa sudah dilarang.

“Sudah lebih dari 5 tahun yang lalu, Kesehatan sudah dilarang memakai tensi air raksa, kemudian tensi digital memang kami pakai, untuk turun di lapangan. Tapi memang sebenarnya untuk lansia, kita sebaiknya memakai tensi yang jarum, yang bulat itu bapak,” ungkap Norimarna.

Ia menjelaska lagi, jika seseorang pertama kali melakukan tensi dan tekanan darahnya tinggi, tidak bisa langsung dikasih obat hipertensi

“Biasanya 2 atau 3x masih darah tinggi, baru kita arahkan untuk minum obat hipertensi. Memang tensi digital ini masalahnya baterai, tetapi tiap tahun ada kalibrasi alat-alat kesehatan yang ada,” ujar Norimarna.

Terkait apotek hidup, Norimarna mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan petugas-petugas di Puskesmas.

“Kami punya petugas yang memegang tentang TOGA (Tanaman Obat Keluarga), nanti itu kita koordinasi dengan petugas-petugas yang ada di Puskesmas untuk lebih mengaktifkan itu,” ujarnya.

Hadir dalam program Sekkot Robby Sapulette, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Ronald H. Lekransy. (ZI-21)

Tinggalkan Balasan