ZonaInfo.id, Ambon – Para pedagang kaki lima (PKL) di samping Bank Mandiri Mardika mengaku belum mendapatkan tempat jualan di Gedung Pasar Baru Mardika.
Pengakuan ini disampaikan Bapak Min, mewakili para pedagang yang berjualan di samping Bank Mandiri Mardika saat hadir di program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jumpa Rakyat (WAJAR), Jumat (2/5/2025), di Balai Kota.
Hadir Wali Kota, Bodewin M. Wattimena, Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, Sekkot Ambon, Roby Sapulette, dan para pimpinan OPD.
Bapak Min mengungkapkan lapak-lapak mereka akan dibongkar, tetapi mereka belum memiliki tempat di gedung pasar baru Mardika.
“Hari ini katanya mau dibongkar jadi saya minta dengan hormat dari bapak Wali Kota dan ibu Wakil Wali Kota agar bisa dipending sembari kita mencari tempat,” ujarnya.
Sementara itu, Bapak Frans Lololuan mengeluh tidak mempunyai BPJS, sehingga tidak bisa memasukan istrinya ke rumah sakit. “Beta mau kasih masuk maitua ke rumah sakit, tetapi beta tidak punya BPJS,” tandas warga Kayu Tiga ini.
Ibu Lisa Pariama dari Hative Kecil mengeluhkan tentang talud yang belum juga dibuat, sehingga ketika air pasang, rumahnya dan warga lainnya terendam air.
“Permasalahan yang kita hadapi itu air pasang, kita timba air kasih keluar dari rumah itu jam 1 malam hingga pagi, bahkan mau pergi kebaktian beta suami harus kuda (membopong) beta untuk bisa pergi, kita pergi ke bapa raja tapi bapa raja seng ada konfirmasi,” ungkapnya.
Merespons keluhan warga, Sekkot Ambon Roby Sapulette menjelaskan, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perindag sudah mendata pedagang-pedagang yang beraktifitas di Mardika dan sekitarnya. Mereka sudah diberikan tempat di gedung baru pasar Mardika. Tetapi tempat itu tidak ditempati, dan dibiarkan kosong dalam kurun waktu yang cukup lama.
“Karena terlampau lama menunggu, tidak masuk ke pasar baru informasi yang disampaikan Dinas Indag Provinsi, nanti akan dikoordinasikan dengan Indag Provinsi agar bapak ibu bisa masuk ke gedung pasar baru,” ujarnya.
Sapulette juga menjelaskan beberapa waktu lalu pemerintah pusat memberikan jatah untuk BPJS yang dibayar oleh pemerintah.
“Kita cari warga di kota ini untuk masuk dalam BPJS sesuai kuota yang diberikan paling susah, padahal pak Frans salah satu yang datang kemari, setelah ini koordinasi dengan Kadis Kesehatan untuk segera diatur dan didaftarkan di BPJS,” jelasnya.
Menyangkut masalah talud di Hative Kecil, Kadis PU Kota Ambon, Melianus Latuihamallo mengatakan pihaknya akan mencari solusi terbaik.
“Kita akan cari solusi terbaik, kita akan cari bagaimana caranya agar tidak tergenang pada saat air pasang,” ujarnya.
Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena juga merespons sejumlah keluhan warga.
Soal BPJS yang dikeluhkan Bapak Frans Lololuan, ia meminta Dinas Kesehatan untuk memfasilitasi.
“Ada program-program penataan BPJS itu dilakukan setiap waktu, dari Dinas Kesehatan difasilitasi untuk diurus ya,” ujarnya.
Terkait pembongkaran lapak di samping Bank Mandiri Mardika, Wattimena menegaskan Pemerintah Kota akan menertibkan bangunan atau tempat jualan yang berada di tempat yang tidak diperbolehkan.
“Membangun dan menjual di tempat yang tidak diperbolehkan, pokoknya yang tidak sesuai dengan tempat dan peruntukannya Pemerintah Kota akan tertibkan, karena itu nanti pak Sekkot, data lalu masukkan semua ke gedung baru,” tandasnya. (ZI-21)