ZonaInfo.id, Ambon – Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd berharap pusat-pusat studi dapat mendatangkan pendapatan bagi [universitas.
“Harapan kami mereka cepat bisa bekerja dan diharapkan tidak membebani, tetapi justru mereka akan memilik potensi untuk mendatangkan income bagi universitas,” tandas Leiwakabessy, kepada wartawan usai mengukuhkan ketua dan sekretaris pusat studi di lingkup Universitas Pattimura (Unpatti), Selasa (12/3/2025), di Aula Gedung Rektorat Lantai 2.
Ada dua puluh enam (26) ketua dan sekretaris pusat studi yang dikukuhkan yakni 21 di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan lima di bawah Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP).
“Hari ini kita mengukuhkan/meresmikan dua puluh satu pusat studi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, dan lima pusat studi yang ada di bawah Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran,” jelasnya.
Lanjutnya, pengukuhan dan sekaligus penyerahan SK bagi mereka. Di setiap tim ada ketua dan sekretaris dan paling kurang ada tiga orang untuk membantu kerja-kerja pada setiap pusat studi.
“Kita ingin agar pusat-pusat ini menggerakan sistem, baik sistem di dalam upaya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, karena ada dua puluh satu pusat di bawah itu. Menggerakkan kerja di lembaga penjaminan mutu dan pengembangan pembelajaran, kita ingin agar potensi kita segera bisa fokus pada pencapaian akreditasi unggul dari prodi-prodi,” ujar Leiwakebessy
Ia juga berharap pusat-pusat studi ini bisa bekerja sama dan bersinergi dengan berbagai komponen baik itu swasta, pemerintah daerah, kabupaten/kota, bahkan sampai di desa. Nantinya ada pusat kajian desa, juga Sustainable Development Goals (SDG).
“Kita punya tujuan agar mereka bisa bersentuhan langsung dengan berbagai komunitas, apakah itu pemerintah desa maupun kabupaten/kota sampai provinsi dan pusat, juga kementerian-kementerian terkait sehingga kita bisa bersama-sama mendorong kegiatan kesejahteraan masyarakat,” tandas Leiwakabesy.
Ia mengungkapkan ada lima pusat studi di bawah LPMPP. Ada pusat data informasi pengembangan pembelajaran, pusat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, penjaminan mutu dan akreditasi, sertifikasi dan diklat, profesi.
“Tujuannya agar ada kesempatan untuk pengembangan pelatihan bagi dosen maupun mahasiswa yang bisa mendapatkan sertifikasi-sertifikasi keahlian di bidangnya, ini sangat perlu untuk mencari kerja baik swasta maupun pemerintah,” ujarnya.
Leiwakabessy yakin ketua dan sekretaris pusat-pusat studi yang diangkat mempunyai kapasitas dan kapabilitas.
“Yang kami rekrut dan kami angkat, kami yakin punya kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi yang baik untuk nanti mengerjakan tugas-tugas pokok mereka dan fungsi mereka di pusat itu sendiri,” ujarnya.
Ia berharap mereka cepat bekerja dan mendatangkan income bagi universitas.
Ditanya soal World Class University, Leiwakabessy, mengatakan harus ada optimisme yang tinggi, dan setiap pemimpin mempunyai keyakinan.
“Untuk World Class University kami mengemukakan ada tiga hal penting yang pertama, bagaimana akreditasi unggul dan akreditasi internasional bisa tercapai, kemudian yang kedua bagaimana kita bisa meningkatkan pendapatan non-UKT, dan yang ketiga bagaimana keterlibatan kita untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Kalau itu bisa diangkat bersama-sama secara simultan maka saya yakin Unpatti bisa bersinar dan bisa World Class University,” tandas Leiwakabessy. (ZI-21)