
Kaya Bawa Masalah Penanganan Sampah di Rakernas XVII APEKSI
ZonaInfo.id, Balikpapan – Penjabat Wali Kota, Dominggus Nicodemus Kaya membawa masalah penanganan sampah di Kota Ambon pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Kaya mengatakan penanganan sampah adalah masalah klasik yang perlu menjadi perhatian.
“Kalau kita punya komitmen dari Ambon, berkeinginan kalau soal lingkungan hidup berarti masalahnya ada di sampah. Sebab mengenai masalah ini kita butuh dukungan dari Pemerintah Pusat,” kata Kaya di sela-sela Rakernas XVII APEKSI di Kota Balikpapan-Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).
Lanjut Kaya, mengatasi masalah sampah di Ambon, tidak mungkin bergerak sendiri. Ada dana khusus yang disiapkan untuk lingkungan hidup, sehingga arahan Presiden bahwa kota-kota di Indonesia harus menjadi tempat yang “liveable” dan “loveable” yaitu kota yang ramah bagi pejalan kaki, kaum disabilitas, pengguna sepeda, perempuan, dan anak-anak bisa diwujudkan.
“Misalnya sampah, kalau ada dapat bantuan anggarannya maka akan diprioritaskan untuk infrastruktur seperti penataan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta penambahan armada yang besar misalnya mobil truck maupun tosa, termasuk juga tenaga pembersih,” ujarnya.
Kaya mengatakan untuk mewujudkan semua yang ditekankan Presiden terutama membuat kota menjadi tempat yang “liveable” dan “loveable”, maka yang harus diperhatikan pertama adalah persoalan kebersihan.
“Makanya masalah penanganan sampah menjadi prioritas atau atensi kita untuk dibahas di Rakernas.
Walau waktu saya singkat dalam jabatan Penjabat Wali Kota, tapi setidaknya harus ada pondasi-pondasi yang dibangun dulu untuk membuat kota menjadi hijau, bersih serta aman dan nyaman bagi semua orang,”
Kaya menghadiri Rakernas XVII APEKSI di Balikpapan-Kalimantan Timur didampingi Penjabat Ketua Tim
Penggerak PKK Kota Ambon, Ny. Dessy Kaya, Asisten III Setkot Ambon Robby Sapulette dan sejumlah pimpinan OPD.
Dibuka Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rakernas APEKSI XVII di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).
Turut hadir mendampingi Presiden Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dan Ketua Dewan Pengurus APEKSI Eri Cahyadi.
Dalam sambutannya Kepala Negara menegaskan pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi tantangan dimana pada tahun 2045 mendatang 70 persen penduduk Indonesia diprediksi akan tinggal di perkotaan.
“Sudah sering saya sampaikan bahwa di tahun 2045, 70 persen penduduk kita ini akan ada di perkotaan. Kalau dunia di tahun 2050? 80 persen penduduk dunia akan di perkotaan. Apa yang akan terjadi? Beban kota akan menjadi sangat berat,” ujar Jokowi.
Menurut orang nomor satu di Indonesia, rencana kota yang detail untuk setiap kota di Indonesia penting dilakukan. Hal tersebut agar fenomena seperti di Eropa atau Amerika, di mana kota-kota menjadi mencekam akibat tingginya tingkat pengangguran dan jumlah orang yang menjadi tunawisma,
tidak terjadi di Indonesia.
Oleh sebab itu, Presiden turut menekankan pentingnya mempersiapkan transportasi massal di setiap
kota di Indonesia.
Presiden Jokowi menyebut bahwa saat ini terdapat alternatif Pembangunan transportasi massal, salah satunya adalah ART (autonomous rapid transit).
“Tidak pakai rel, pakai magnet. Bisa 3 gerbong, 2 gerbong, 3 gerbong atau 1 gerbong ya ini jauh lebih
murah. Nanti kalau ada yang APBD-nya memiliki kemampuan tolong untuk bertanya pak Menteri Perhubungan. Bisa bagi-bagi 50-50, APBD 50 persen, APBN 50 persen misalnya,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Disisi lain, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa kota masa depan bukanlah sekadar kota modern
dengan gedung pencakar langit yang tinggi, melainkan kota yang ramah terhadap pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, dan lingkungan.
Selain itu, penghijauan kota turut menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan kota yang sejuk
dan nyaman.
“Sekali lagi kota masa depan yang diidamkan adalah kota yang green city, yang smart city, yang creativite city, yang liveable dan lovable,” pungkasnya. (ZI-21)