Lintas Daerah

Sejumlah Bangunan dan Rumah Warga KKT Rusak Akibat Gempa

ZonaInfo.id, Saumlaki – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,9 yang menguncang wilayah pantai Utara Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku mengakibatkan sejumlah bangunan dan rumah warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mengalami kerusakan.

Gempa terjadi pada Selasa (10/1/2023) pukul 00.47.34 WIB.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) KKT, Yunus Batlayeri menyebutkan, Kantor Bupati, Kantor Bappeda, Puskesmas dan beberapa kantor milik pemerintah setempat mengalami kerusakan berat dan ringan.

Rumah milik Ketua DPRD KKT, Deny Darling Refwalu dan tiga unit rumah warga di BTN RT 03/RW 03, Kelurahan Saumlaki juga mengalami kerusakan.

Selain itu, ada korban meninggal dunia atas nama Yokem Laiyan dari Desa Lauran.

Korban saat itu sementara menyelam untuk memanah ikan dan bersamaan terjadi gempa yang mengakibatkan selang penyelam melilit korban, akibatnya korban meninggal dunia.

Hingga kini Pemerintah KKT masih terus melakukan pendataan kerusakan akibat gempa tersebut.

Sementara itu informasi yang diperoleh dari KKT, tembok hotel Galaxy juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Jumlah bangunan dan rumah yang mengalami rusak ringan sebanyak 38 unit dan rusak berat 10 unit.

Fasilitas militer juga rusak ringan sebanyak 4 unit dan 1 unit rusak berat.

Saat ini situasi di wilayah KKT pasca gempa bumi sudah kondusif. Masyarakat yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.

BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakhiri peringatan dini tsunami imbas dari  gempa yang mengguncang Maluku Barat Daya, (Selasa (10/1/2023).

Pencabutan dilakukan setelah observasi yang dilakukan oleh BMKG.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, potensi tsunami disebabkan gempa berkekuatan 7,9 magnitudo.

Namun setelah parameter di-update menjadi 7,5, tidak menunjukkan potensi Tsunami.

“Berdasarkan hal tersebut dilakukan pengakhiran peringatan dini tsunami kurang lebih dua jam setelah perkiraan waktu datangnya tsunami. Bukan dibatalkan namun diakhiri pada pukul 03.43 WIB,” kata dia di Jakarta.

Ia mengingatkan, masyarakat di wilayah pesisir Maluku dan sekitarnya untuk tetap berhati-hati. Sebab BMKG memncatat terjadi beberapa gempa susulan setelah potensi peringatan tsunami dikeluarkan.

“Masyarakat di wilayah pesisir diimbau beraktivitas seperti biasa dan tetap tenang dan menghindari bangunan rusak. Mohon periksa bangunan cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan,” tandasnya.

Diketahui BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan status siaga untuk wilayah Maluku Tengah, Kepulauan Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, dan Kota Ambon.

Sementara Maluku Tenggara, Seram bagian timur, Seram bagian barat, Pulau Buru, Wakatobi, Kendari Pulau Wutulumango, Kepulauan Kendari, Konawe bagian selatan, dan Kendari berstatus waspada. (Z-10)