
Inovasi SI PELAYAN ALKANJANG, Upaya Tingkatkan Penggunaan Alat Kontrasepi Jangka Panjang
ZonaInfo.id, Ambon – Dinas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Ambon memiliki inovasi baru SI PELAYAN ALKANJANG (Strategi Peningkatan Pelayanan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang).
Inovasi ini dalam upaya meningkatkan pencapaian penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang di Kota Ambon.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas PPKB Kota Ambon, J.W Patty, di sela-sela Rapat Koordinasi Bersama Stakeholder dalam Proyek Perubahan SI PELAYAN ALKANJANG, Rabu (19/10/2022).
Patty mengatakan adanya inovasi SI PELAYAN ALKANJANG karena animo masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang sangat minim.
“Selama lima belas tahun animo masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang sangat minim bahkan tidak ada peningkatan yang signifikan. Kecenderungan yang dipakai adalah alat kontrasepsi non jangka panjang yaitu pil maupun suntik,” jelasnya.
Padahal, lanjutnya, pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang sangat ekonomis dibandingkan dengan yang non jangka panjang.
“Secara ekonomis alat kontrasepsi jangka panjang misalnya untuk sepuluh tahun itu sangat membantu pasangan usia subur atau keluarga muda untuk mengatur jarak kelahiran anak,” kata Patty.
Dengan adanya jarak yang diatur, kata Patty, maka orang tua lebih fokus pada peningkatan gizi anak. Hal ini juga akan memutuskan mata rantai stunting dalam keluarga.
“Sedangkan alat kontrasepsi jangka pendek misalnya setiap bulan harus melakukan suntik atau minum pil. Kelemahannya jika kita lupa untuk suntik atau minum pil, maka peluang untuk hamil sangat besar padahal anak masih kecil. Nah hal ini yang harus menjadi perhatian,” tandasnya.
Oleh sebab itu, adanya inovasi SI PELAYAN ALKANJANG untuk menjawab tantangan dimaksud.
“Inovasi SI PELAYAN ALKANJANG harus didukung oleh stakeholder serta dinas teknis terkait,” ujar Patty.
Menurutnya, ada sejumlah stakeholder yang memiliki kapasitas untuk mendorong masyarakat menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Dari bidang keagamaan ada MUI, Klasis GPM, dan Departemen Agama dapat menyampaikan serta mengajak umat untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang.
“Dengan adanya kolaborasi bersama stakeholder terkait, diyakini akan ada pencapaian yang signifikan terhadap penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang,” tandas Patty. (ZI-10)