
Penjabat Bupati Beri Kuliah Umum di Uniqbu, Ungkap 41 Kepsek Jadi Penjabat Kades
ZonaInfo.id, Namlea – Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampessy memberikan kuliah umum bagi civitas akademika dan mahasiswa baru Universitas Iqra Buru (Uniqbu), Senin (19/9/2022).
Salampessy mengungkapkan ada 41 kepala sekolah (kepsek) yang telah lama beralih status menjadi Penjabat Kepala Desa (kades) di Kabupaten Buru.
Sebelum menyampaikan kuliah umum, Salampessy terlebih dahulu meneken MOU antara Pemkab Buru dan Uniqbu.
Kuliah umum itu turut dihadiri Dandim 1506/Namlea, letkol Arh Agus Nur Fijianto, dan sejumlah Asisten dan staf ahli Pemkab Buru.
Sedangkan dari Uniqbu, nampak hadir Rektor Muh Sehol, Ketua Yayasan Muslim Buru, Ismiran Wattiheluw, para dekan dan sejumlah dosen.
Berbicara kurang lebih 30 menit, lalu dilanjutkan dengan tanya jawab. Penjabat bupati dalam kuliah umum ini mengusung tema, Peran Strategis Perguruan Tinggi Dalam Memajukan Bupolo.
Mengawali paparan dengan visi berdaulat dan didalamnya ada lima misi yang harus dicapai dalam membangun Kabupaten Buru, Djalaludin menginginkan agar Uniqbu ke depan harus terus maju, mandiri dan sejahtera.
Kampus biru ini harus mampu mencetak alumnus untuk mengisi seluruh kebutuhan SDM di daerah itu.
Dengan asah itu, Djalaludin harapkan dan juga menantang agar ke depan, kursi anggota dewan dan juga ASN di Buru berasal dari alumni Uniqbu.
“Ini yang kita harapkan untuk mewujudkan visi berdaulat tadi,” ujar Djalaludin.
Untuk itu ada lima misi yang harus diwujudkan secara bersama-sama. Dari misi misi ini Iqra Buru tercantum di situ yaitu mewujudkan masyarakat Bupolo yang berkualitas.
“Seperti apa Iqra Buru berikualitas dalam pendidikan, seperti apa Iqra Buru mampu bersinergis, mewujudkan suatu karakter masyarakat yang akan didukung sesuai keberadaannya. Ini merupakan kekuatan untuk membangun negeri tercinta,” tandas Djalaludin.
Menyinggung misi yang kedua, mewujudkan perekonomian yang tangguh dan berdaulat, Djalaludin juga mencontohkan beberapa hal dan menantang Uniqbu agar turut mengambil peran bersama pemerintah daerah dengan menciptakan program inovasi, baik di perikanan, pertanian dan perkebunan serta sektor ekonomi lainnya.
Ketika menyampaikan misi yang ketiga, mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik dan demokratis, Djalaludin mengakui kalau ini yang harus ditata dan sedang dilakukan.
Tanpa ingin memberikan citra buruk, diakuinya kalau harus ada evaluasi yang akan mengarah kepada kekuatan birokrasi yang tangguh, dalam upaya pelayanan publik yang prima untuk mewujudkan pemerintahan yang paripurna dan berpihak kepada masyarakat.
Untuk itu, tenaga kependidikan akan dikembalikan ke tupoksinya. “Kurang lebih 41 orang kepala sekolah sebelumnya pernah ditetapkan menjadi penjabat kepala desa. Ini harus menjadi pembelajaran bagi kita dan job ini akan kita tata kembali,” tegas Djalaludin.
Djalaludin juga berharap kepada rektor dan civitas Uniqbu untuk memberikan kritik yang pas dan cocok. Namun kritik itu tidak boleh diberikan begitu saja tanpa ada alternatifnya.
Sementara itu, Rektor Uniqbu Muhammad Sehol dalam sela-sela penandatangan MOU menjelaskan, bahwa dalam sejarah awal pendirian Uniqbu, peran pemerintah tidak bisa dilepaspisahkan dari peran Pemkab Buru. Yang ditandai dengan disupport oleh penjabat bupati buru pertama R.S Sangadji dan dilanjutkan pembangunan dan pengembangannya oleh bupati periode selanjutnya mulai dari Husni Hentihu, dan Ramli Umasugi.
“Kehadiran pak penjabat bupati hari ini untuk memberikan kuliah umum sekaligus penandatanganan MOU menjadi bukti masih seriusnya pemkab Buru dalam mendukung kemajuan Uniqbu,” ujar Sehol.
Lanjut Sehol, capaian prestasi Uniqbu hingga usianya yang ke-19 adalah tahun 2020 menjadi kampus swasta terbaik untuk Provinsi Maluku, dan tahun 2021 lmenjadi kampus terbaik diantara 50 kampus swasta Se-Maluku-Maluku Utara.
Dengan prestasi itu, Uniqbu makin diminati oleh masyarakat yang mempercayakan anak-anaknya untuk kuliah di Uniqbu, yang ditandai oleh makin meningkatnya animo calon mahasiswa sebesar 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. (ZI-18)