ZonaInfo.id, Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menantangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan MVO Nederlands dan PT. Milion Limbah Ambon (MLA) terkait pengelolaan sampah.
Penandatanganan MoU yang difasilitasi Kedutaan Kerajaan Belanda di Indonesia dilakukan oleh Pj. Wali Kota, Bodewin M. Wattimena, bersama perwakilan para pihak, Senin (15/8/2022) di Swiss-belhotel Ambon.
Wattimena dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Kota Ambon memberikan apresiasi dari kerja sama yang dilakukan saat ini.
“Dari kegiatan ini dan berbagai upaya yang kita lakukan kita dapat menyelesaikan persoalan sampah di Kota Ambon,” ucapnya usai penandatanganan MoU.
Menurutnya terhadap persoalan sampah ini tidak mungkin berakhir dengan cepat namun minimal selaku warga Kota Ambon dapat mengurangi dengan mengubah paradigma dan cara masing-masing.
“Dari sistem konvensional dirubah menggunakan sistem yang lebih modern,” katanya.
Dijelaskan dari 2200 ton sampah yang dihasilkan di Kota Ambon per hari diperhadapkan dengan kemampuan angkutan dari armada pengangkutan tidak mampu menyelesaikan setiap hari.
“Ada upaya yang kita lakukan untuk mengatasi persoalan ini adalah menata kembali jalur mobil dan diharapkan tugas mengangkut dan membuang ke TPA ini bisa kita lakukan supaya sampah di Kota Ambon tidak ada lagi,” tandas Wattimena.
“Selain itu kalau didukung dengan pengelolaan sampah modern yang di MoU kan hari ini artinya bisa semakin baik pengelolaan sampah di Kota Ambon,” sambungnya.
Disinggung soal apakah ada kemungkinan anggaran yang direfocusinng bisa dialihkan terhadap persoalan sampah untuk memperbanyak armada dirinya mengatakan untuk Pemerintah Kota Ambon agak sulit namun yang menjadi kendala utama yaitu kenaikan BBM.
“Artinya BBM yang biasa kita bisa alokasikan untuk satu mobil perhari 12 liter karena kenaikan harga kita hanya bisa dapat 6 liter karena itu kita sudah lakukan penyesuaian anggaran,” jelasnya.
Kendati demikian hari ini mobil sudah bisa berfungsi dengan baik. Pemkot Ambon memiliki mobil pengangkut yang bisa digunakan 23 unit.
“Kalau kita tata dengan baik didukung dengan upah untuk buruh pengakutan dengan baik saya yakin kita bisa mengangkut sampah untuk dibuang ke TPA,” pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, Ardi Stoios Braken, menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Ambon yang telah bekerjasama dalam mengatasi pengelolaan sampah.
“Saya senang mendengar bahwa persoalan sampah menjadi prioritas di Kota Ambon, sehingga bisa klop dengan apa yang kami lakukan, dimana kami selalu mencari peluang kerjasama, bukan hanya tentang sampah tetapi berbagai bidang,” katanya.
Dirinya berharap dengan projek kerja sama di Ambon akan menjadi pilot project yang akan dilakukan di kawasan lainnya di Indonesia.
“Sebagai Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, kami juga ingin mendukung program presiden Joko Widodo untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, bukan hanya di Pulau Jawa saja,” ujarnya. (ZI-10)