Lintas Daerah

Ratusan Aktivis Long March Tolak Dua Perusahaan Eksploitasi Minyak di Hutan Adat Bati

ZonaInfo.id, Bula – Ratusan Aktivis Peduli Hutan Adat Bati Kelusi dan Bati Tabalen, Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar aksi long march di Kota Bula.

Mereka melakukan aksi pada Senin (8/8/2022) siang di sejumlah tempat menolak PT. Balam Energy Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospecting Indonesia melakukan eksploitasi minyak di hutan adat tanpa sepengetahuan masyarakat adat Bati Kelusi dan Bati Tabalen.

“Kami hari ini gelar long march dan akan segera melakukan aksi besar-besaran di beberapa hari ke depan terkait penolakan PT Balam Energy Indonesia dan Sub kontrak PT. Bureau Geophysical Prospecting Indonesia yang melakukan ekspoiltasi migas tanpa sepengetahuan warga Bati Kelusi dan Bati Tabalen,” tandas Rahman Rumuar di sela-sela aksi long march.

Ratusan aktivis yang tergabung dalam Save Hutan Adat Bati tersebut, menuntut kedua perusahaan untuk segera angkat kaki dari Negeri Bati.

Aksi ini berlangsung di depan Kantor Dinas Kesehatan mulai pukul 13.10 WIT dan berlanjut ke jalan protokol, Lumba-lumba, kelapa dua, selanjutnya depan Kantor KPU dan kantor kedua perusahaan hingga pukul 16.20 WIT.

Bahril Kelebai yang memimpin long march. Hadir pula koodinator lapangan Rahman Rumuar, Ikbal Wattimena, Syahrul Rumata, Abdul Gafur Rusunrey, Fahmi Kubal, Asrun Wara-Wara, Afriliska Latu Titahena, Kristin Rumahlatu, dan Yani Kella.

Para koordinator lapangan menegaskan siapapun yang ikut memuluskan perusahaan dan mengobrak abrik gunung Bati maka mereka meminta leluhur agar kematian mereka dengan cara tidak baik.

“Kami mengawal hutan adat Bati sampai tuntas. Intinya tak ada upaya toleransi, karena hutan kami tidak bisa ditukar dengan apapun,” ungkap Meraka.

Setelah aksi long march ini ratusan aktivis Save Hutan Adat Bati akan melakukan demonstrasi besar-besaran dalam waktu dekat.

“Kami akan kembali dengan aksi demonstrasi besar-besaran. Olehnya itu kami tekankan untuk jangan sampai ada yang melakukan gerakan tidak benar karena kami akan lawan,” tandas Ikbal Wattimena dan Asrun Wara-Wara. (ZI-21)