Kota

Toisutta Tegaskan Kasus Pelecehan di Satpol PP Tak Boleh Terulang Lagi

ZonaInfo.id, Ambon – Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta menegaskan kasus pelecehan pegawai yang terjadi di Satpol PP tidak boleh terjadi lagi.

“Jadi saya berharap tidak ada lagi kejadian yang seperti kemari. Stop dan terakhir. Kita tidak mau lagi nanti di acara WAJAR atau apa saja ada yang datang melaporkan kejadian-kejadian yang tidak  penting. Saya berharap untuk semua Satpol PP Kota Ambon yang perempuan juga bisa menjaga sikap, laki-laki harus bisa hormati mereka,” tandas Toisutta, saat memimpin apel pagi, Senin (22/9/2025), di Area Parkiran Balai Kota.

Toisutta meminta para pegawai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bekerja dengan dengan rasa tanggung jawab.

Ia mengakui tugas Satpol PP bukanlah hal yang mudah. Tetapi harus bekerja dengan rasa tanggung jawab dan takut Tuhan.

“Dengan rasa tanggung jawab yang tinggi dengan beban yang ada, saya berharap bapak ibu Satpol PP bekerja dengan takut akan Tuhan,” tandas Toisutta.

Toisutta merasa miris dengan peristiwa pelecehan yang terjadi di Kantor Satpol PP. Ia meminta anggota Satpol PP yang laki-laki untuk melindungi pegawai perempuan.

“Saya mau bilang khusus untuk bapak-bapak Satpol PP yang ada ini, yang ada di samping kanan ini kalian punya saudara-saudara perempuan, adik perempuan, jadi tolong lindungi mereka, jaga mereka seperti kita jaga kita punya kehormatan,” tegasnya.

Di bagian lain, Toisutta meminta pimpinan OPD dan pengelola keuangan untuk menyelesaikan laporan pertanggungjawaban keuangan.

“Semua teman-teman yang punya tugas dalam pengelolaan ini, bisa menyiapkan bukti-bukti yang ada sehingga bisa diserahkan (BPK),” tandasnya.

Ia mengimbau semua ASN Pemkot Ambon untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

CPNS Satpol PP Curhat Dilecehkan Senior

Seperti diberitakan, seorang CPNS di Kantor Satpol PP Kota Ambon berinisial MC curhat, kalau ia dilecehkan oleh seniornya.

Pasca kejadian, korban hendak melaporkan pelecehan yang dialaminya. Tetapi ketakutan menghantuinya. Sebab, ia masih berstatus CPNS.

Ia takut jika melaporkan akan berdampak pada masa depannya. Karena peristiwa pelecehan itu terjadi di lingkungan kerja.

Korban berupaya menahan rasa malu dan sakit hatinya. Namun batinnya terus bergejolak. Ia lalu memberanikan diri untuk hadir di Program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jumpa Rakyat (WAJAR), Jumat (19/9/2025) pagi, di Balai Kota.

Gadis 19 tahun ini dengan suara bergetar dan sesekali terisak, menceritakan peristiwa pelecehan yang dilakukan seniornya. Seniornya itu biasa disapa NoWat. Kendati senior, namun NoWat masih berstatus pegawai kontrak.

Korban mengungkapkan peristiwa pelecehan itu terjadi di Kantor Satpol PP usai upacara perayaan HUT ke-450 Kota Ambon pada 8 September 2025.

Saat itu NoWat dalam kondisi mabuk berat. NoWat menghampiri korban di Aula Kantor Satpol PP, dan menyandarkan tubuhnya ke korban. Korban lalu bergegas keluar bersama temannya ke tempat parkiran, namun NoWat mengikutinya.

“Dia kejar sampai ke parkiran, lalu tanya apakah kamu hamil. Saat dijawab tidak, dia mengatakan akan menyiksa kami, lalu mulai mencolek dan menarik baju saya sampai ke bagian dada,” ungkap korban.

Menyikapi laporan korban, Sekkot Ambon, Robby Sapulette, menegaskan Pemerintah Kota tidak akan mentolerir perbuatan NoWat.

Sapulette langsung memerintahkan Inspektorat berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk menindaklanjuti kasus itu.

“Status korban sebagai CPNS ataupun ASN penuh tidak membatasi konsistensi kami dalam menindak kasus ini. BKPSDM segera proses, dan pelaku ditarik ke BKPSDM untuk pembinaan sambil menunggu langkah hukum sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Sapulette menegaskan, Pemerintah Kota Ambon tidak akan diam terhadap tindakan yang mencoreng nama baik institusi. (ZI-21)