
Fokus Peningkatan Kualitas, LPPM Unpatti Moratorium Pembukaan Jurnal Baru
ZonaInfo.id, Ambon – LPPM Universitas Pattimura mengambil langkah strategis dengan melakukan moratorium pembukaan jurnal baru, hingga seluruh jurnal yang ada minimal terindeks SINTA.
Kebijakan ini diambil agar sumber daya dan pendampingan dapat difokuskan untuk peningkatan kualitas jurnal yang sudah berjalan.
“LPPM menargetkan seluruh jurnal Universitas Pattimura dapat terindeks SINTA pada tahun 2026,” ujar Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pattimura, Dr. Estevanus K. Huliselan, S.Pd., M.Si., kepada wartawan, Rabu (26/11/2025), di ruang kerjanya.
Huliselan mengungkapkan LPPM Unpatti membawahi 21 pusat studi, termasuk Pusat Jurnal dan Penerbitan Ilmiah, Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), SDGs Center, Pusat Halal, serta Arsipelagic Center of Excellence yang dibentuk atas permintaan langsung Gubernur Maluku dan Menteri PPN/Bappenas. Pusat unggulan tersebut ditujukan untuk memberikan kontribusi akademik terhadap pembangunan wilayah berbasis karakteristik kepulauan.
Saat ini Universitas Pattimura mengelola 118 jurnal, dengan 62 jurnal telah terindeks SINTA, satu diantaranya mencapai peringkat SINTA 2, serta satu jurnal Barekeng dari Fakultas Sains dan Teknologi telah terindeks Scopus Quartile (Q4). Sementara sebanyak 11 jurnal telah lolos desk evaluasi, 24 jurnal sedang dalam proses pengusulan akreditasi pada periode Oktober, dan 18 jurnal bersiap untuk akreditasi.
Huliselan menjelaskan untuk mendukung peningkatan kualitas, Pusat Jurnal dan Penerbitan Ilmiah menjalankan program pendampingan, sosialisasi, dan coaching clinic bagi pengelola jurnal. Pendampingan dilakukan sepanjang tahun melalui tatap muka maupun daring dengan melibatkan narasumber dari berbagai perguruan tinggi maju di Indonesia.
Selain penguatan jurnal, LPPM juga menaruh perhatian pada peningkatan kapasitas dosen dalam penulisan artikel ilmiah. Dosen-dosen Unpatti mendapatkan pelatihan penulisan artikel internasional bereputasi dengan menghadirkan narasumber berpengalaman dari luar kampus serta dosen Unpatti yang memiliki rekam jejak publikasi tinggi serta merupakan agenda rutin tahunan LPPM.
Di tempat yang sama Ketua Pusat Studi Jurnal dan Publikasih Ilmiah, drg. Christiana R. Titaley, MIPH., Ph.D menyampaikan seluruh kebijakan yang dijalankan pusat berfokus pada peningkatan kualitas publikasi ilmiah di tingkat nasional maupun internasional.
Tujuan utama pusat ini adalah memastikan hasil-hasil penelitian dosen Unpatti dapat terdiseminasi secara optimal, berdampak, dan memperoleh pengakuan melalui publikasi pada jurnal bereputasi.
Titaley mengatakan diseminasi penelitian melalui jurnal internasional bereputasi penting karena memberikan eksposur lebih luas, readership yang lebih besar, dan potensi sitasi yang lebih tinggi.
“Ketika publikasi bisa masuk ke jurnal internasional, dampaknya jauh lebih besar. Sitasi meningkat, reputasi akademik bertambah, dan hasil penelitian dapat dipakai oleh peneliti dari berbagai negara,” jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini Universitas Pattimura mengelola 118 jurnal ilmiah, dengan 62 jurnal telah terakreditasi SINTA, termasuk satu jurnal yang telah terindeks Scopus Q4. Keberhasilan Jurnal Barekeng masuk Scopus menjadi pemantik bagi jurnal-jurnal lain untuk berproses menuju indeksasi internasional.
Titaley juga mengungkapkan temuan penting dari kegiatan coaching clinic pengelolaan jurnal yang baru digelar. Salah satu temuan yang banyak membuka wawasan pengelola jurnal adalah bahwa jurnal tidak harus sepenuhnya berbahasa Inggris untuk dapat masuk Scopus. Ia mencontohkan salah satu jurnal di Universitas Indonesia yang berhasil meraih peringkat Q2, meskipun menerima artikel berbahasa Indonesia.
“Ini menjadi semangat bagi jurnal-jurnal kita bahwa penggunaan bahasa Indonesia tetap memungkinkan untuk mencapai Scopus, selama manajemen editorial dan kualitas naskah memenuhi standar internasional,” ujarnya.
Titaley juga menjelaskan proses pendampingan yang dilakukan kepada tiga prosiding konferensi Unpatti yang saat ini sedang dalam proses review. Targetnya, pada pertengahan tahun depan jumlah jurnal Unpatti yang terakreditasi SINTA dapat meningkat dari 62 menjadi sekitar 90 jurnal, sejalan dengan estimasi dan pembinaan intensif dari tim pusat jurnal.
Selain penguatan tata kelola jurnal, Pusat Studi Jurnal dan Publikasi Ilmiah juga menyelenggarakan coaching clinic penulisan artikel ilmiah bagi dosen, menghadirkan narasumber dari Universitas Hasanuddin, editor jurnal internasional, serta akademisi berpengalaman dari Amerika Serikat yang sementara bertugas di Unpatti. Kegiatan ini diikuti banyak dosen muda yang sedang mempersiapkan naskah publikasi, dan mendapatkan respons positif karena pendampingan dilakukan secara mendalam hingga artikel siap dipublikasikan.
Titaley menyampaikan seluruh kegiatan yang dilakukan pusat merupakan bagian dari komitmen kolektif untuk meningkatkan mutu publikasi di Universitas Pattimura.
Ia mengapresiasi dukungan LPPM, para pengelola jurnal, dan dosen yang terus berupaya memajukan publikasi ilmiah kampus. “Semoga seluruh langkah ini menjadi penguatan bersama bagi kualitas perjurnalan Unpatti, sekaligus mendorong semakin banyak publikasi internasional dari para dosen,” tandasnya. (ZI-21)
