Ragam

Unpatti Mendorong Peningkatan Literasi Keuangan

ZonaInfo.id, Ambon – Universitas Pattimura bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia mendorong peningkatan literasi keuangan melalui Sosialisasi Obligasi Negara Ritel dan Literasi Keuangan.

Kegiatan berlangsung Rabu, (1/10/2025) dit Aula Rektorat Universitas Pattimura.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan, memperkenalkan ORI sebagai instrumen investasi yang aman dan terjangkau, mendorong budaya investasi sejak dini, serta menumbuhkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam mendukung pembangunan nasional melalui obligasi negara.

Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kampus dalam mendorong peningkatan literasi keuangan di kalangan akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum.

Lanjut Rektor pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan ekosistem literasi keuangan yang sehat. “Kerja sama dengan berbagai pihak sangatlah penting. Tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan NGO, komunitas, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, hingga media. Sinergi ini sangat kami butuhkan untuk menghadirkan edukasi yang benar-benar bermanfaat,” ujarnya.

Rektor juga menyoroti tantangan penyebaran informasi keliru atau hoax yang semakin marak di era digital.

Menurutnya, diperlukan peran bersama untuk mengklarifikasi informasi sehingga masyarakat dapat menerima pengetahuan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Jika dahulu kesempatan untuk memperoleh beasiswa sangat terbatas, saat ini peluang itu sangat banyak. Kuncinya hanya dua, yakni kemampuan bahasa Inggris dan niat yang kuat untuk melanjutkan studi. Dengan keduanya, peluang untuk meraih beasiswa akan terbuka lebar,” ujar Rektor.

Sementara Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Annang Rohmawan dalam sambutannya mengatakan penguatan literasi keuangan di kalangan generasi muda sangatlah penting mengingat maraknya tantangan gaya hidup konsumtif di era digital, termasuk fenomena pay later, pinjaman online, hingga judi daring.

Berdasarkan survei InvestJet 2024, sebanyak 34 persen generasi muda telah menggunakan pinjaman online, sebagian besar untuk kebutuhan gaya hidup. Sementara itu, data PPATK menunjukkan jutaan pengguna internet, termasuk remaja, terjerat praktik judi online dengan nilai transaksi yang sangat besar.

Lebih lanjut dijelaskan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 menunjukkan bahwa inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 80,51 persen. Namun, tingkat literasi baru berada di angka 66,46 persen. “Artinya masih ada gap signifikan, di mana masyarakat mampu mengakses lembaga keuangan, tetapi belum sepenuhnya memahami cara mengelola keuangannya. Inilah yang sering membuat generasi muda terjerat praktik keuangan yang merugikan,” tandasnya.

Sebagai bentuk komitmen, Kementerian Keuangan bersama LPDP juga akan hadir dalam expo literasi keuangan di Lapangan Universitas Pattimura pada Kamis hingga Sabtu, untuk memberikan informasi terkait peluang beasiswa S2 dan S3.

Ia berharap mahasiswa Universitas Pattimura dapat menjadi agen perubahan yang cerdas, mandiri, dan siap menghadapi persaingan global di masa depan.

Kegiatan sosialisasi menghadirkan Singgih Gunarsa, Analis Keuangan Negara Ahli Madya Direktorat Surat Utang Negara, sebagai narasumber. (ZI-21)