Ragam

Wamendiktisaintek: Riset Perguruan Tinggi Harus Berdampak Positif Untuk Masyarakat

ZonaInfo.id, Ambon – Perguruan tinggi disebut hebat, maju jika riset-riset yang dihasilkan berdampak positif untuk Masyarakat.

“Riset saya kira adalah kerja saintifik, oleh karena itu identifikasi seluruh apa yang dimiliki di kampus tidak cukup, kalau selama ini endingnya ada di jurnal. Kita buka kanal itu endingnya di Masyarakat. Ini adalah tajuknya Indonesia memanggil perguruan tinggi, harus mampu memberikan value, nilai, melakukan perubahan, tentu perubahan yang dari kurang menuju baik,” tandas Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) RI, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, dalam sambutannya saat membuka membuka Musyawarah Nasional dan Sekolah Kerja Sama Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTN-ISI Se-Indonesia, Senin (24/2/2025), di Swiss-Belhotel Ambon.

Kegiatan yang berlangsung hingga besok, 25 Februari ini, di bawah tema: “Berperan Bersama untuk Pendidikan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia yang Maju”.

Wamendiktisaintek mengatakan boleh mengatakan perguruan hebat, maju. Tetapi harus mempunyai kontribusi kepada Masyarakat.

“Perguruan Tinggi hebat itu, sama dengan inputnya tidak hebat tapi keluarnya hebat. Itu baru perguruan tinggi hebat. Kalau inputnya sudah hebat, keluar juga hebat, menurut saya biasa. Seberapa besar kontribusi kita kepada masyarakat, untuk meningkatan pertanian, untuk melakukan perubahan-perubahan perilaku pertanian,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, jumlah perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta, sebanyak 4.400 lebih. Konsentrasi utama ialah menyiapkan SDM. Apapun yang dilakukan oleh para pimpinan perguruan tinggi, termasuk yang dilakukan oleh para Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dalam rangka untuk revitalisasi penguasaan kembali peran perguruan.

“Ketika disebut peran, tentu saja yang diharapkan adalah manfaat. Saya kira kita telah melakukan peran-peran yang strategis, tidak hanya sekedar bermanfaat pada dirinya atau perguruan tingginya, tetapi peran itu adalah memberikan kontribusi peningkatan sumber daya manusia untuk kepentingan bangsa dan negara,” tandasnya.

Ia menjelaskan dalam era Presiden Prabowo ini, peran itu diharapkan belum cukup. Mengapa demikian? Karena Indonesia diproyeksikan di tahun 2045 menjadi negara besar, menjadi negara kuat dari aspek ekonomi. Akan tetapi, semua itu sangat tergantung pada SDM yang kita cipta.

“Di tahun 2030, kita akan memasuki bonus demografi, di mana usia produktif jumlahnya akan mencapai 70 persen, sementara usia non-produktif di bawah 15 dan di atas 65, itu jumlahnya sekitar 30 persen. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah. Perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penyokong kuat lahirnya SDM yang memang layak hidup di tahun 2045,” tandasnya.

Lanjut Wamendiktisaintek, ini di bidangkan SDM. Tetapi bagaimana riset-riset yang dimiliki oleh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta juga diharapkan berimbas untuk meningkatkan Pertanian yang selama ini dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas masih menggunakan teori-teori keturunan,  teori nenek moyang, dan apalagi cara pertanian itu hanyalah sebagai pelipur lara, sehingga bahasanya petani balik modal saja sudah untung.

“Tetapi kenapa itu dilakukan oleh petani? Karena memang tidak ada pekerjaan lain. Kehadiran pergururan tinggi, menurut saya menjadi sangat strategis untuk bisa mengubah mindset para petani,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Sadali Ie menyampaikan terima kasih kepada Forum Wakil Rektor Bidang Kerja Sama yang telah memilih Kota Ambon sebagai tempat berkumpulnya para intelektual dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia sebagai wujud dalam meningkatkan saya saing, dan reputasi akademik perguruan tinggi masing-masing.

Ia menilai Musyawarah Nasional dan Sekolah Kerja Sama Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTN-ISI Se-Indonesia sangat strategis untuk memperkuat sinergi, koordinasi dan kolaborasi antar perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

“Kami percaya melalui forum ini, dapat menghasilkan ide-ide inovatif, dan solusi konstuktif untuk meningkatkan kualitas Pendidikan tinggi di Indonesia khususnya dsalam bidang kerja sama,” tandasnya.

Ia mengatakan kerja sama antar perguruang tinggi merupakan salah satu kunci penting dalam menghadapi tantangan globalisasi dan persaingan global.

“Melalui kerja sama kita dapat saling berbagai pengetahuan, pengalaman dan sumber daya untuk meningkatkan kualitas penelitian, pengembangan dan pengabidian kepada Masyarakat,” ujar Gubernur.

Gubernur berharap melalui musyawarah nasional ini, para Wakil Rektor dapat merumuskan program-program kerja sama yang strategis dan berkelanjutan yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia, dan khususnya Maluku serta menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahim dan persaudaraan antara perguruan tinggi untuk bersama-sama membangun masa depan pendidikan tinggi yang lebih baik.

“Kami berharap musyawarah nasional dan sekolah kerja sama ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.Atas pelaksanaan Asta Cita Presiden

dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang selaras juga dengan Sapta Cita Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku,” ujarnya. (ZI-21)