Lintas Daerah

Ketua Komisi I DPRD SBB Imbau Warga Hatusua-Waipirit Tak Terprovokasi, Minta Polisi Segera Tangkap Aktor Konflik

ZonaInfo.id, Piru – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Fredy R. Pentury mengimbau warga Desa Hatusua dan Waipirit tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

Ia juga meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap aktor-aktor yang menyulut konflik antar kedua desa yang berada di Kecamatan Kairatu Barat itu, pada 25 Desember 2024 malam lalu.

“Terkait konflik Desa Hatusua dan Desa Waipirit yang terjadi di malam hari tanggal 25 Desember, selaku Ketua Komisi I DPRD Kabupaten SBB sangat prihatin dan ini menciderai makna Natal, karena Natal itu membawa kabar suka cita dan damai sejahtera,” ujar Pentury, kepada wartawan, Sabtu (28/12/2024).

Pentury meminta Polres SBB segera melakukan penyelidikan dan mengungkap aktor-aktor intelektual dibalik konflik tersebut. Jangan sampai masyarakat menilai polisi lambat.

“Polres harus berani mengungkapkan aktor-aktor dibalik konflik yang terjadi. Fakta harus diungkap terang menderang dan menetapkan siapapun yang terlibat sebagai tersangka. Tidak ada seorangpun yang kebal hukum di Republik ini,” tandasnya.

Lanjut Pentury, masyarakat tidak bisa dibiarkan bertindak anarkis dan brutal, karena ini negara hukum.

“Saya tidak berpihak kepada masyarakat Desa Waipirit ataupun masyarakat Hatusua, tetapi saya mau pihak kepolisian melakukan investigasi dan mengungkapkan fakta dan kebenaran atas peristiwa yang terjadi,” ujarnya.

Menurutnya, Polres SBB harus bertindak cepat mengamankan wilayah Waipirit, karena desa tersebut merupakan kawasan strategis penyeberangan untuk pulau Seram yang terhubung dengan wilayah Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi.

“Jadi bukan saja dermaga itu dimanfaatkan oleh wilayah Kabupaten SBB, tetapi secara vital dimanfaatkan oleh tiga Kabupaten, karena itu merupakan pintu masuk Seram,” tandasnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Polres SBB, yang saat peristiwa terjadi sudah berada di TKP dan sampai saat ini tetap stand by untuk mengamankan kedua desa.

“Kami selalu melakukan koordinasi dengan Penjabat Bupati dan Sekda SBB serta pihak keamanan,” ujar Pentury.

Ia mengungkapkan, pihaknya bersama Forkopimda sudah melakukan pertemuan dan penjabat Bupati, Achamad Jais Ely telah memerintahkan dinas-dinas terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB, Dinas Perumahan, serta Dinas Sosial untuk segera memberikan bantuan rumah layak huni kepada warga Waipirit yang rumahnya terbakar.

Pentury mengimbau warga Desa Waipirit dan Desa Hatusua untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu-isu atau informasi yang tidak bertanggung jawab.

“Kita tidak boleh termakan dengan informasi yang sengaja dimainkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengacaukan kedua wilayah ini,” tandasnya.

Ia meminta masyarakat kedua desa untuk mempercayakan peristiwa yang terjadi kepada aparat penegak hukum. Siapapun yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

“Kami percayakan kepada pihak penegak hukum untuk bekerja mengungkapkan fakta kebenaran dari peristiwa ini dan harus mengungkap aktor-aktor dari masalah ini, kalau tidak masyarakat bisa memberlakukan hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang. Kami tidak mau hal itu terjadi, karena kita adalah negara hukum,” ujar Pentury.

Pentury juga mengimbau seluruh pemangku kepentingan di kedua desa untuk bisa menjadi air dan memberikan pencerahan bagi Masyarakat.

“Kami berharap masyarakat hidup dalam kedamaian, saling menghormati dan menghargai. Potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, hidup orang basudara laeng lia laeng,” tandasnya. (ZI-14)