
Pemkab Buru Genjot Konsultasi Publik KLHS RTRW II
ZonaInfo.id, Namlea – Pemerintah Kabupaten Buru menggenjot Konsultasi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) II dalam rangka penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (RTRW) Tahun 2025-2045, di Hotel Grand Sarah Namlea, Senin (21/10/2024).
Konsultasi ini melibatkan tim penyusun dari LPPM Universitas Pattimura Ambon. Hadir Forkopimda, Kepala Bappeda, Najib Hentihu dan sejumlah Pimpinan OPD, kalangan perguruan tinggi, para camat, kades, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Asisten I, Nawawi Tinggapy saat membuka kegiatan itu, menjelaskan, KLHS bertujuan mengidentifikasi dampak penting lingkungan dari kebijakan, rencana, program untuk proses pengambilan keputusan, dan mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam kebijakan, rencana, atau program.
“Pemerintah Daerah memastikan seluruh aspek pembangunan harus mewujudkan pembangunan berkelanjutan, sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup, serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan,” tandas Tinggapy.
Mewakili Penjabat bupati, ia berpesan agar pengintegrasian rekomendasi dalam dokumen KLHS RTRW ke dalam kebijakan, rencana, program, serta penjaminan mutu KLHS, dan validasi KLHS berjalan beriringan dengan proses penyusunan dokumen revisi RTRW.
“Segala dampak negatif yang mungkin muncul dalam pelaksanaan pembangunan dapat diminimalisir, sehingga dapat dikatakan bahwa KLHS RTRW merupakan pendekatan strategis jangka panjang dalam pengelolaan lingkungan hidup menuju pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Tinggapy.
Lanjut Tinggapy, pengelolaan dan pendayagunaan sumberdaya alam sebagai modal dasar pembangunan berkelanjutan harus benar-benar memperhatikan kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, perkiraan dampak dan resiko lingkungan hidup, kinerja layanan/jasa ekosistem, efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.
“Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, serta tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati,” paparnya.
Ia berharap para peserta mengikuti dengan sungguh-sungguh dan memberikan masukan untuk penyempurnaan dokumen KLHS RTRW 2025-2045.
Kepada Tim Penyusun, Tinggapy menitip pesan untuk mengakomodir isu-isu pembangunan berkelanjutan serta proyeksi isu strategis 20 tahun dan capain indikator TPB maupun rekomendasi kebijakan rencana program yang terintegrasi dengan Dokumen RTRW.
Sekretaris Bappeda Buru, Bahar Bugis dalam laporannya menjelaskan, kegiatan konsultasi publik KLHS RTRW II ini berlangsung sehari dan diharapkan mampu memberikan hasil terbaik. (ZI-18)