Politik

Hanya Usung Aziz PPP tak Terima Calon Lain, Ini Alasannya

ZonaInfo.id, Namlea – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan tidak menerima pendaftaran calon bupati dari luar partai.

Partai berlambang Ka’bah ini memastikan hanya mengusung kadernya sendiri, Ketua DPW PPP  Maluku, Aziz Hentihu sebagai calon Bupati Buru.

“Alasan PPP Buru tidak buka pendaftaran untuk calon Bupati Buru, karena ada anak kandung, anak idiologis PPP yang maju sebagai calon bupati,” kata Wakil Ketua DPW PPP Maluku, Sarpuddin Litiloly, melalui saluran telepon, Jumat (10/5/2024).

Kabupaten Buru masuk zona potensial, bukan semata hanya karena menang Pileg. Namun ada Ketua DPW PPP Maluku, Aziz Hentihu yang juga putra asli daerah akan maju sebagai calon bupati.

“Itu yang menjadi bahan pertimbangan DPP, sehingga DPC PPP Buru tidak membuka pendaftaran calon bupati,” tandas Sarpuddin.

Lanjut Sarrpuddin, dalam Peraturan Organisasi 13 tahun 2024 terkait pencalonan Pilkada di Indonesia, zona yang mendapat atensi khusus tidak menjadi kewajiban kepada partai membuka pendaftaran untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati.

Aziz Hentihu juga telah diamanatkan dalam penugasan DPP untuk memastikan pasangan Wakil Bupatinya, serta ditugaskan untuk membangun konsolidasi koalisi.

“Tapi karena kami menimbang dinamika politik, maka kami memutuskan membuka pendaftaran calon Wakil Bupati walaupun dalam PO 13 tahun 2024 mestinya ditutup,” terang  Sarpuddin.

PPP hanya membuka pendaftaran untuk calon wakil yang akan menjadi bahan masukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang ada kaitan dengan politik pemenangan pilkada.

Misalnya, siapa calon Wakil Bupati yang tingkat pengenalannya, like ability, dan elektabilitasnya tinggi.

Menyinggung siapa calon Wakil Bupati yang akan menjadi pendamping Raja Leisela tersebut, Saripuddin mengatakan  tergantung hasil survei nanti.

“Siapa yang melakukan pengembalian berkas sebagai calon Wakil Bupati wajib namanya masuk dan disending guna disurvei oleh lembaga survei yang ditunjuk oleh DPP PPP untuk dijejaki. Mulai dari tingkat pengenalan,  tingkat kesukaan, elektabilitas, dan ada simulasi paket untuk dilihat siapa yang paling dominan untuk memenangkan kontestasi Pilkada,” kata Saripuddin.

Sarpuddin menambahkan, dalam survei itu ada yang namanya top of mind, yaitu pertanyaan terbuka yang tidak disebutkan nama dalam lembaran pertanyaan dan itu hal baku di semua lembaga survei. (ZI-18)