ZonaInfo.id, Ambon – Tudingan OKP se-Jabodetabek kalau Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena diduga terlibat dalam kasus Tindakan Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sangat keliru.
Tudingan berlebihan dan tidak beralasan tersebut dapat dibawa ke ranah hukum, karena termasuk dalam pencemaran nama baik.
“Tudingan mereka ini menyangkut kasus yang tengah menimpa Owner California Education Center (CEC), Elly Yana, yang terlibat dalam dugaan TPPO di Batam. Dan karena CEC sempat menjalin kesepakatan dengan Pemkot Ambon dalam perekrutan kandidat yang ingin bekerja di Australia, mereka lantas menyamaratakan semua tanpa menggali info yang lebih detail, ini keliru dan masuk dalam pancemaran nama baik terhadap Pak Penjabat Wali Kota,” tandas Juru Bicara Pemkot Ambon, Joy Adriaansz kepada Tim Media, Senin (4/9/2023), di Balai Kota Ambon.
Ia melanjutkan, setelah beredar informasi ditahannya Owner CEC atas dugaan TPPO, Pemkot Ambon melalui Dinas Tenaga Kerja sudah melakukan klarifikasi bahwa permasalahan yang terjadi di Batam dan di Ambon jauh berbeda.
“Kadisnaker sudah mengklarifikasi sejak awal ditangkapnya Owner CEC itu lewat beberapa media lokal, bahwa masalah di Batam dan di sini berbeda,” ujarnya.
Untuk kasus di sana, pelaku menjanjikan untuk dikuliahkan atau disekolahkan di Australia dan New Zealand, namun tujuannya adalah untuk mempekerjakan calon korban. Sementara untuk Ambon, hadirnya CEC hanya untuk proses rekrutmen calon kandidat yang ingin bekerja di Australia, dan hal itu sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Selain klarifikasi Kadisnaker, kata Adriaansz, Penjabat Wali Kota sendiri juga sempat memberikan komentar terkait hal perekrutan calon kandidat pekerja dari Ambon tersebut.
Menurut Penjabat, proses rekrutmen dan penyaluran calon pekerja migran Kota Ambon mendapat rekomendasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“Proses rekrutmen dan penyaluran calon tenaga kerja Ambon ke Australia mesti mendapat rekomendasi dari BP2MI, kami tidak mungkin melakukan kerja sama sendiri,” kata Adriaansz meniru pernyataan Penjabat Wali Kota Ambon beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, Penjabat Wali Kota saat memberikan keterangan menegaskan bahwa tidak ada korban dari seleksi calon pekerja migran Ambon ke Australia.
“Sejauh ini tidak ada kerugian yang dialami warga Kota Ambon. Pemkot melalui Disnaker masih terus melakukan penjajakan dan belum sampai pada tahap penyaluran calon tenaga kerja. Pak Penjabat kan sudah katakan sedari awal, sekiranya dalam proses ini ada hal-hal yang dilakukan tidak sesuai kerja sama, maka kerjasama dimaksud bisa dibatalkan,” tandas Adriaansz. (ZI-10)