Kota

Negeri Laha Jadi Lokus Penanganan Stunting dan TBC

ZonaInfo.id, Ambon – Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon menjadi lokus penanganan stunting dan TBC di Provinsi Maluku, sekaligus peluncuran pojok peduli TBC-Stunting Mandiri, Senin (3/4/2023) di Balai Negeri setempat.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena dalam sambutannya mengungkapkan Negeri laha dari indeks pembangunan termasuk salah satu lokus untuk penanganan TBC dan stunting dikarenakan angka prevalensi di negeri cukup banyak .

Wattimena menjelaskan, data program pengembalian tuberkulosis Kota Ambon menunjukkan bahwa jumlah kasus baru TBC di Kota Ambon dalam 3 tahun terakhir cenderung meningkat.

Di mana pada tahun 2020 jumlah kasus baru TBC sebanyak 716 penderita, tahun 2021 sebanyak 961, dan tahun 2022 sebanyak 1.296 penderita.

Sementara itu jumlah kematian penderita TBC pada tahun 2020 sebanyak 32 kematian, tahun 2021 23 kematian, dan tahun 2022 sebanyak 23 kematian.

“Data ini memang mengidentifikasikan peningkatan kerja pada kasus baru agar segera diobati sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan,” ujarnya.

Namun demikian yang lebih penting lagi adalah angka ini memberikan indikasi bahwa tingkat penularan TBC dalam masyarakat di Kota Ambon masih cukup tinggi.

“Karena itu kita harus terus berupaya lebih keras dan bekerja lebih cerdas untuk dapat menekan angka kesakitan dan kematian akibat TBC agar Kota Ambon dapat mencapai target dalam eliminasi TBC di tahun 2030,” ucapnya.

Selanjutnya berdasarkan data riset kesehatan dasar menunjukkan angka preverensiasi stunting di Indonesia pada tahun 2021 24,4% atau menurun 6,4% dibandingkan tahun 2018.

“Targetnya di tahun 2024 ada pada angka 14%, hasil survei SSGI yang dilakukan setiap tahun menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Kota Ambon pada tahun 2021 sebanyak 28,1% dan mengalami penurunan menjadi 21,1% pada tahun 2022,” papar Wattimena.

Lanjut Wattimena, dengan demikian peran sektor sangat penting bagi keberhasilan pencapaian derajat kesehatan masyarakat melalui intervensi gisi serta eliminasi penyakit TBC.

“Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan namun perlu melibatkan seluruh stakeholder baik di pusat, provinsi maupun Kota Ambon,” tandasnya. (ZI-10)